Selasa, 01 Desember 2015

Lima Buku yang Mesti Segera Dicetak Ulang

Indrian Koto
http://mojok.co

Kalau mau buka data, ada puluhan, ratusan, dan bukan tidak mungkin ribuan buku yang mesti dicetak ulang. Lucu rasanya ketika kurikulum 2013 merekomendasikan banyak sekali buku yang mesti dibaca siswa dan guru, ternyata buku tersebut rata-rata terakhir cetak tahun 90-an. Mestinya, sebagai pedagang buku saya senang buku sastra dijejalkan dengan setengah hati ke buku pelajaran bahasa dan sastra, tapi jika buku-buku yang mesti dibaca itu hanya tersebar di “pasar gelap lapis tanah terdalam”, saya bisa apa?

Saya senang-senang saja ketika mendapat banyak telepon dari guru dan orang tua siswa, menanyakan buku ini-itu–yang mesti dibaca anak dan murid.  Mereka dengan terbata-bata mengeja, misalnya, nama Misbach Yusa Biran, Bokor Hutasuhut.  Setengah Sedih dan mengumpat saya hanya bisa mengelus dada. Dengan segera saya balas dengan tembakan perih sekaligus penuh amarah: buku-buku itu tidak dicetak ulang!

Sebagai pengantar obrolan, sebagai orang yang jarang mojok, maafkan narasi saya yang tak membuat Anda geli sedikit pun. Saya juga tidak sedang geli dan berniat bikin lelucon sebenarnya.

Baiklah, dari ribuan buku yang mestinya segera dicetak ulang tersebut, saya akan menyebut lima buku penting yang sudah krodit, kronis, mesti disegeraken untuk dicetak ulang, sebelum  dunia perbukuan kita timpang dan goyang. Tadinya saya ingin menempatkan Tetralogi Pulau Buru dan seluruh Karya Pramoedya di urutan awal. Tanpa analisis apa pun, saya kira tidak berlebihan jika saya katakan, cukuplah buku-buku ini bermain di ranah pasar gelap, merajai tangga teratas seri bajakan terlaris sepanjang masa. Sekurang-kurangnya, kita akan senang jika Djarum Fondation terlibat pada proyek awal penerbitan ulang buku-buku sastra. Jadi, ayolah, Lentera Dipantara…

Setelah saya pikir lagi, ternyata ada yang lebih mendadak dan perlu didahulukan. Berikut merupakan buku yang mesti dipajang di rak buku Anda, beberapa perlu dibaca, beberapa yang lain mungkin cukup buat gaya-gayaan atau sekadar menyenangkan penulisnya belaka. Ini sudah mendesak, Sodara!

5. Novel-novel Lucah Enny Arrow

Saya kira ini buku wajib remaja Indonesia yang nama mereka boleh jadi saat ini tengah gilang-gemilang sebagai tokoh yang digilai para ABG. Jika kau remaja menjelang masa-masa robohnya Orde Baru, mestinya tahu ini buku. Jika kau tidak pernah mendengar, pura-pura tidak tahu, rasanya: sungguh terlalu. Di mana lagi kita dapat bacaan yang hangat sejak halaman pertama, dengan ilustrasi-ilustrasi yang menerbitkan liur.

Buku ini sempat membuat Muhidin M Dahlan tak bisa tidur bermalam-malam, menjadi bacaan wajibnya di saat sepi.  Bahkan untuk sekelas pemuda kalem macam Puthut EA, cover buku ini tak pelak bisa masuk ke dalam dompetnya.

Buku Enny Arrow itu simbol pergaulan, Bung.  Semacam berbagi rokok bagi anak-anak muda sekarang.  Saya tidak tahu di mana buku ini bisa didapatkan dan berapa harganya di pasar gelap perbukuan. Kalau Anda punya koleksi, bagilah saya satu. Inilah sejenis buku ‘Pengobar Semangat’ yang saya rasa seorang Arman Dhani juga mesti mengakui keampuhannya.

Saya kira, jika dicetak ulang sekarang pun, buku ini akan tetap laris diburu, meski tak akan pernah masuk ke toko buku.

4. Seri Buku Pustaka Pujangga karya Nurel Javissyarqi.

Pustaka Pujangga menerbitkan belasan buku Nurel Javissyarqi, si pemilik penerbit tersebut. Buku-buku ini dicetak ketika penerbit alternatif mulai dikenal tahun-tahun 2004-2005. Nurel mendesain sendiri cover bukunya dengan konsep sablon, lalau mencetak sendiri. Yang gagah dari itu semua adalah ISBN-nya: Insya Allah diridhoi Allah Subhanawaataallah.

Inilah trend awal buku indie jauh sebelum Irwan Bajang mulai berpikir soal penerbitan indie.

Membaca esai-esai Nurel dalam buku ini kadangkala membuat kita tersesat ke ranah persilatan. Aku–liriknya seringkali menggunakan kata: Daku, dan Diri. Saya sarankan, jika Anda kurang paham kenapa saya memasukkan buku ini sebagai buku yang perlu diterbitkan, mulailah menyisir lapak dan beruntunglah Anda jika menemukannya.

3. Penyair (Itu) Bodoh, Dea Anugrah

Terbit tahun 2009, ketika penyairnya baru berusia 18 tahun. Kumpulan puisi ini bukanlah kumpulan sajak remaja malang dengan lirik cinta yang gagal. Ini merupakan buku prestesius-monumental dari seorang penyair muda-gagah yang baru saja menerbitkan buku puisi keduanya: Misa Arwah. Buku puisi ini disusun ketika emosi si penyair sedang sangat sempurna: baru mengenal bir, ciuman bibir pertama dan jago menggebrak meja—motif-motif esensial dalam kumpulan puisi imut-manis ini.

Saat itu belum banyak fans-fans alay yang menyertainya seperti sekarang. Anda tahulah efeknya jika buku ini dicetak saat si penyair dan cerpenis ini sedang dalam masa-masa purnanya seperti sekarang. Jika saja diizinkan, saya tanpa ragu-ragu akan mencetak 100 eksemplar dan menyediakan waktu setahun untuk mempromosikannya di jualbukusastra.com.

Buku ini sudah super langka di pasar, dan hanya sindikat tertentulah yang masih punya. Tahu berapa biji buku ini dicetak? Errr, mungkin sekitar 50 biji, separuhnya habis dibagi-bagi oleh penulis yang murah hati ini.

2. Sketsa Senja, Irwan Bajang

Jangan takjub dan terpesona dulu membaca kumpulan puisi Kepulangan Kelima karya penyair-cum-motivator bisnis, Irwan Bajang. Buku yang masuk 10 besar KLA itu memang punya bonus CD yang berisi musik dicampur teriakan-teriakan semi puitis penyairnya, layaknya lagu-lagu pop 80-an.

Anda perlu membaca Sketsa Senja yang lahirnya lebih berdarah dan dramatis.

Irwan Bajang tidak puitis belakangan saja. Jauh sebelum era ini, ketajaman diksi dicampur seleranya yang agak kidal dan suka warna merah itu telah menghasilkan sejumput puisi kritik sosial, kemarahan, dan kegarangannya, dalam antologi mungil yang dikerjakan sendiri dengan modal streples. Mirip-mirip buku terbitan Balai Pustaka awal.

Lihat saja judulnya: SKETSA SENJA! Sungguh monumental, sungguh luar biasa.

Dalam Kepulangan Kelima, saya rasa Irwan Bajang mulai kehilangan ketajaman intelegensia dan melempem. Puji-pujian yang dilontarkan Arman Dhani untuk kumpulan puisi terbaru ini rasanya kurang pada tempatnya. Apa sebab? Dhani belum membaca Sketsa Senja! Dhani menyebut bahwa Kepulangan Kelima memiliki rasa Pledoi Malin Kundang seperti penyair tak dikenal itu, saya kira Dhani alpa. Bakat puisi melankoli itu sudah bergelora sejak Sketsa Senja dituliskan. Di tengah lariknya yang sangar-garang, tersimpan ketersia-siaan seorang pemuda yang rindu kampung halaman.

Saya yakin, jika Dhani sempat membaca Sketsa Senja, tulisan-tulisannya yang sekarang akan jauh lebih tajam dan mengkilat dari yang sekarang.

Sketsa Senja adalah fenomena, sebuah catatan penyair yang turun ke jalan, orasi dan penikmat nasi tempe. Buku dengan desain cover asal-asalan ini adalah pembuka jalan Indie Book Corner yang Anda kenal sekarang. Bajang sangat meresapi puisi-puisi dalam buku ini sepenuh hati.

Kabar terbaru, buku ini menjadi santapan para kolektor buku langka tersebab posisinya sebagai karya cult.

1. Terbang Bersama Cinta, Muhidin M Dahlan

Jauh sebelum penulis ini tekun dengan riset-riset wownya, jauh sebelum buku Tuhan, Izinkan Aku Jadi Pelacur yang aneh tapi selalu dicetak ulang dan terus laku itu, jauh sebelum si penulis ini darahnya menjadi halal untuk ditumpahkan, Anda harus diantar ke sebuah masa yang teduh-permai dalam karya langkanya: Terbang Bersama Cinta. Kabarnya buku ini merupakan trilogi, dan sempat dicetak ulang beberapa kali.

Di buku ini, kutipan-kutipan gagah terpampang telanjang. Mulai dari Syaikh Al-Akbar Ibn ‘Arabi, Charles Kingsley, Hamka, hingga Aa Gym buka suara. Dalam buku ini bertebaran soal cinta, cinta dan cinta. Bacalah kutipan yang boleh Anda twit dari Gus Muh ini: “Pernikahan sesungguhnya merupakan pintu latihan bagi kita untuk mendamaikan dua poros..”

Ada puluhan petikan lain, jika Anda cukup jeli Anda bisa bikin kultwit dari buku keren ini. Dan yang terpenting, Anda bisa mendapatkan 9 wawasan spiritual yang memandu insan untuk menyingkap masa depannya, sekaligus  memperbaiki energi kepribadian, serta selalu memperbaharui cara pandang terhadap realitas. Wawasan ini dikutip dari The Celestine Prophecy karya novelis spiritrual ternama, James Redfield.

So, di mana lagi kita bisa mendapatkan buku sepenting ini?

Dijumput dari: http://mojok.co/2015/02/lima-buku-yang-mesti-segera-dicetak-ulang/

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae