Kamis, 29 Desember 2011

Lembaga Penerjemahan Sastra, Sebuah Alternatif

Anton Kurnia*
http://www.sinarharapan.co.id/

Bisa jadi banyak karya sastra—novel, cerpen, puisi, lakon—karya para pengarang dunia tak akan pernah dapat dinikmati oleh sebagian besar khalayak kita jika tak ada para penerjemah yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini, andil para penerjemah sangat besar.

Pushkin, sastrawan ternama Rusia itu, suatu kali mengibaratkan para penerjemah sebagai ”kurir sastra.” Pujian paling tinggi untuk para penerjemah mungkin diucapkan oleh pemenang Hadiah Nobel Sastra 1998, José Saramago. Ia mengatakan, para pengarang hanya menulis karya sastra dalam bahasa ibunya, tetapi sesungguhnya sastra dunia adalah ciptaan para penerjemah.

Di negeri kita, para sastrawan terkemuka dalam sejarah sastra kita pada dasarnya adalah para penerjemah yang berhasil menarik manfaat dari karya sastra dunia. Sebut misalnya Pramoedya Ananta Toer yang menerbitkan terjemahan novel Maxim Gorky, Leo Tolstoy, Mikhail Sholokov dan John Steinbeck sebelum kemudian menulis tetralogi Bumi Manusia yang oleh para kritikus sastra dunia dianggap sebagai salah satu novel serial paling berhasil dalam khazanah sastra pascakolonial.

Persoalan selanjutnya, seperti yang belakangan ini ramai diperbincangkan di tengah maraknya arus penerjemahan karya sastra di negeri kita, bagaimanakah caranya menghasilkan karya terjemahan yang baik?

Sekian banyak pendapat telah dipaparkan mengenai persoalan kualitas terjemahan kita, baik yang bersifat konstruktif, maupun yang hanya cenderung menghujat tanpa menawarkan solusi. Sehubungan dengan persoalan kualitas terjemahan kita—khususnya terjemahan sastra, ada baiknya kita berkaca pada pengalaman bangsa lain yang memiliki peradaban literer lebih maju.

BERKAITAN dengan soal ini, di Jerman dibentuk Lembaga Penerjemahan Eropa di Straelen, sebuah kota di negara bagian Nordrhein-Westfalen, yang kini telah berusia lebih dari seperempat abad.

Bagi para penerjemah, Lembaga Penerjemahan Eropa ini ibarat surga di bumi. Bayangkan saja, lembaga ini memiliki perpustakaan raksasa dengan lebih 110.000 jilid buku dalam lebih 275 bahasa dan dialek. Para penerjemah dapat dengan leluasa membaca buku-buku yang diperlukan, mencari referensi dan bahan pustaka. Selain itu, mereka dapat berbincang-bincang dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan seprofesi dari berbagai negara di Eropa. Lembaga ini bertempat di lima buah rumah kuno bergaya arsitektur antik Fachwerkhaus. Juga tersedia 20 apartemen, lengkap dengan komputer dan kamar kerja plus akses internet cuma-cuma bagi para penerjemah yang diundang. Di gedung lainnya, sepanjang tahun diselenggarakan aneka seminar tentang penerjemahan dengan para peserta dari berbagai negara.

Lembaga ini mungkin bisa disebut bank data hidup terbesar di dunia dalam bidang penerjemahan. Tak jarang para penerjemah sampai larut malam, bahkan semalam suntuk, mengadakan diskusi mengenai terjemahan yang sesuai dengan makna naskah asli tanpa kehilangan keindahannya. Para penerjemah asal Jerman, misalnya, membantu rekan-rekannya dari negara lain untuk memahami naskah para sastrawan negerinya seperti Goethe atau Gunter Grass. Sebaliknya, para penerjemah dari Rusia dapat membantu dalam soal terjemahan naskah para pengarang terkemuka mereka, seperti Dostoyevski, Gogol atau Tolstoy.

PAKAR bahasa Mikhail Rudnitzky yang berasal dari Rusia menggambarkan proses penerjemahan seperti seseorang yang harus melukiskan sebuah rumah indah di negara lain, sementara di negaranya sendiri rumah dengan arsitektur seperti itu tidak ada, bahkan seluruh keadaan alamnya pun berbeda. Inilah salah satu masalah bagi para penerjemah, yakni memindahkan gambaran dengan kata-kata ke dalam bahasa sasaran dengan sejumlah acuan yang terkadang kurang dikuasainya, termasuk penguasaan atas ungkapan khas suatu bahasa dan latar belakang suatu karya yang berkaitan dengan aspek-aspek sejarah, sosiologis dan budaya.

Mikhail Rudnitzky pernah menjabat sebagai Translator in Residence, semacam direktur, di Lembaga Penerjemahan Eropa. Ia aktif mengadakan ceramah di berbagai kota di Jerman. Di sejumlah sekolah, universitas dan lembaga-lembaga sastra, ia menjelaskan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi oleh para penerjemah. Rudnitzky juga berkeinginan menarik simpati bagi profesi penerjemah yang di seluruh dunia kurang diperhatikan. Honor seorang penerjemah biasanya kecil, sedangkan publik pembaca baru menyadari karya si penerjemah kalau terjemahannya jelek. Menurut Rudnitzky, itu tidak adil. Baginya, pekerjaan penerjemah sebenarnya hanya dalam satu hal saja berbeda dengan pekerjaan seorang pengarang: ia tidak boleh mengarang sendiri. Namun, ada kalanya penggunaan kata dan ungkapan dalam teks terjemahan jauh lebih bagus daripada dalam teks asli yang ditulis oleh pengarangnya.

Selain Mikhail Rudnitzky, di lembaga itu ada Liubomir Iliev asal Bulgaria yang terkenal sebagai penerjemah karya besar Goethe, Faust. Sejak tahun 1987, Iliev telah menerjemahkan puluhan buku dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Bulgaria. Iliev mengatakan, para penerjemah sebenarnya adalah para pengalih bahasa yang berperan besar dalam perkembangan sastra dunia. Menurutnya, diperlukan dukungan yang luas bagi profesi penerjemah yang besar tanggung jawabnya, tapi sering tidak mendapatkan perhatian. Dukungan itu diharapkan datang bukan saja dari pemerintah, tapi juga dari berbagai unsur yang berkepentingan dengan tugas para penerjemah, seperti para penerbit, pembaca dan kalangan akademisi.

Salah satu tugas lembaga penerjemahan di Straelen yang didanai oleh pemerintah Jerman, Uni Eropa dan berbagai yayasan ini adalah juga mengupayakan pemberian penghargaan yang wajar kepada para penerjemah. Namun, kontribusi utama lembaga ini tak dapat diukur dengan uang. Di lembaga ini, para penerjemah berbagai bahasa berkumpul, berdiskusi membahas proses kerja, sekaligus meningkatkan komunikasi dan saling pengertian demi terciptanya karya terjemahan yang baik.

LALU, bagaimana dengan kita di sini? Saya kira, daripada terus menerus saling menghujat dan menyalahkan, untuk memperbaiki kualitas karya terjemahan kita perlu dipertimbangkan pembentukan lembaga penerjemahan. Seperti halnya lembaga serupa di Jerman, meski dalam skala yang berbeda, lembaga ini nantinya bertugas membantu dan memperbaiki kemampuan para penerjemah—khususnya para penerjemah sastra—dari berbagai bahasa ke bahasa Indonesia dalam menjalankan tugasnya.

Pembentukan serta pengelolaan lembaga ini hendaknya merupakan kerja sama antara pemerintah, berbagai kelompok praktisi penerjemahan, kalangan akademisi, para penerbit dan kaum sastrawan dengan melibatkan berbagai lembaga kebudayaan dalam dan luar negeri. Untuk kepentingan penerjemahan dalam bidang-bidang lainnya yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu, bisa dibentuk pula lembaga serupa yang melibatkan para pakar bahasa dan para ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Upaya kolektif yang melibatkan berbagai pihak ini diharapkan mampu memberikan sumbangan berarti bagi kualitas penerjemahan sastra di negeri kita. Sebab, karya terjemahan yang baik bagaimanapun amat kita perlukan. Karya terjemahan adalah jembatan untuk menggali khazanah sastra dunia dan memahami budaya bangsa lain tanpa terhalang perbedaan bahasa, selain untuk mempelajari pengetahuan baru yang bakal memperkaya hidup kita.

*) Penulis adalah penerjemah karya sastra.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae