Kamis, 22 September 2011

FENOMENA KANTONG-KANTONG SASTRA

Gunoto Saparie
Harian Wawasan, 16 Juni 2010.

Menjelang Temu Sastrawan Jawa Tengah 2010 yang diadakan DKJT 19 Juni mendatang, saya teringat pernyataan Korrie Layun Rampan, yang mengatakan bahwa Jawa Tengah merupakan penyumbang terbesar para penyair dan sajak-sajak (puisi). Dalam Antologi Puisi Jawa Tengah , tercatat 47 penyair dengan 118 puisi. Selain itu, beberapa penerbitan lainnya seperti antologi puisi Kicau Kepodang (I-III), Menara, Menoreh, Serayu , dan lain-lain, menunjukkan bahwa Jawa Tengah menyimpan banyak penyair. Kota-kota seperti Solo, Magelang, Temanggung, Purworejo, Purwokerto, Tegal, Banjarnegara, Purbalingga, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Batang, dan Pekalongan, ternyata memiliki potensi kesuastraan yang tidak dapat diabaikan.

Para sastrawan dan penyair itu terwadahi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya sering begitu informal, tidak seperti organisasi kemasyarakatan pada umumnya. Para anggota komunitas-komunitas tersebut sangat beragam, dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Mereka disatukan oleh aktivitas yang sama, yaitu penciptaan dan diskusi tentang sastra, terutama puisi. Mereka selain mengirimkan karyanya ke media cetak yang terbit di Semarang, juga di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Lampung, Medan, Denpasar, dan lain-lain.

Mereka pun menerbitkan karya-karya dalam bentuk antologi bersama, baik ditulis dalam kertas stensilan maupun cetak melalui penerbitan resmi. Boleh dikatakan, kegiatan sastra tidak lagi terpusat di Jakarta. Di Jawa Tengah juga, sekitar tahun 1994-1995, Beno Siang Pamungkas, Triyanto Triwikromo, Sosiawan Leak, dan Kusprihyanto Namma, menggelindingkan suatu gerakan yang disebut sebagai Revitalisasi Sastra Pedalaman.

Meskipun apa yang dimunculkan oleh penggagas Sastra Pedalaman itu bukan hal baru, tetapi ”pengontraan” para sastrawan daerah terhadap Jakarta menunjukkan, bahwa para pemerhati sastra yang ingin mengikuti pertumbuhan dan perkembangan kesusastraan Indonesia secara kontinyu pun harus merambah pula ke kantong-kantong sastra yang bermunculan di daerah-daerah.
Hampir pada setiap kota dan kabupaten di wilayan Jawa Tengah memiliki kantong sastra.

Kota dan kabupaten yang selama ini kelihatannya sepi dari kegiatan sastra karena kurang terekspos di media massa, ternyata memiliki kantong sastra juga. Yang menarik, mereka tidak hanya mengirimkan karya-karya, baik puisi, cerita pendek, esai, atau kritik sastra, ke koran atau majalah resmi, tetapi juga ke berbagai jurnal, buletin, news letter, yang beredar secara terbatas. Agaknya mereka mendapatkan alternatif atau kompensasi ketika media cetak resmi di kota-kota besar seperti Semarang, Bandung, Jakarta, Surabaya, maupun Yogyakarta, tidak mudah untuk mereka ”tembus”.

Sesungguhnya di Jawa Tengah, tepatnya di Semarang, pada tahun 1983 ada suatu pernyataan sejumlah penyair yang ditulis seusai mereka mengikuti pertemuan dan diskusi di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

Pernyataan Penyair Jawa Tengah 1983 yang diproklamasikan di rumah Darmanto Jatman Jalan Menoreh Raya Sampangan Semarang itu, pada intinya merupakan penolakan terhadap pemusatan kesusastraan di Jakarta dengan Taman Ismail Marzuki (TIM), Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan majalah Horison -nya. Jakarta bukan lagi satu-satunya sumber legitimasi kepenyairan dan kesastrawanan Indonesia. Dalam salah satu poin pernyataan itu, penyair Jawa Tengah menyatakan komitmennya untuk lebih memuliakan lingkungan di mana sang penyair tersebut berada.

Semarang pada tahun 1980-an pernah memiliki Keluarga Penulis Semarang (KPS) yang diketuai Bambang Sadono SY. Organisasi ini setiap bulan sekali menyelenggarakan Panggung Sastra dengan menampilkan para penyair untuk membacakan puisi-puisi mereka. Selain pembacaan puisi, diadakan semacam diskusi, yang biasanya begitu ramai dan sengit. Sejumlah sastrawan penting di Semarang seperti Darmanto Jatman, Yudiono KS, B Soetiman, Halis LS, Heru Emka, Setyo Yuwono Sudikan, Nurdien Haka, Timur Sinar Suprabana, Pamuji MS, Agoes Dhewa, Bambang Supranoto, Prasetyo Utomo, dan lainlain, aktif terlibat. KPS ketika itu membuktikan, bahwa aktivitas sastra tidak harus digelar di TIM. Apalagi surat kabar lokal ketika itu, Suara Merdeka, banyak memuat kegiatan-kegiatan KPS. Sayang setelah sekitar sepuluh tahun ”berjaya”, KPS yang sempat berganti pimpinan ke Handry TM, terpaksa bubar. Tetapi, meskipun demikian, perannya dalam menghidup-hidupkan iklim bersastra di Semarang tak bisa dipungkiri.

KPS sesungguhnya tidak sendirian di Semarang. Di kota ini pun muncul komunitas-komunitas sastra lain. Teater Kuncup, misalnya, yang aktivitasnya selain di bidang teater, juga sastra. Kelompok pimpinan Djawahir Muhammad ini banyak menyelenggarakan lomba baca puisi yang diberi tajuk ”Semarang dalam Sajak”. Puisi-puisi yang dibacakan adalah hasil lomba tulis puisi ”Semarang dalam Sajak”, yaitu bertema tentang Kota Semarang dengan segenap problematikanya.

Teater Kuncup ini kemudian dibubarkan sendiri oleh pendirinya, Djawahir. Tetapi kemudian ia mendirikan komunitas dengan nama lain, yaitu Aktor Studio, yang aktivitasnya kurang lebih sama dengan Teater Kuncup. Triyanto Triwikromo, sastrawan yang sedang naik daun itu, ternyata pernah aktif di komunitas ini. Komunitas sastra lain di Semarang yang patut diperhitungkan adalah Teater Emka, di mana selain bergerak di bidang teater, juga sastra.

Teater ini adalah milik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dan masih eksis sampai kini. Beberapa orang yang pernah menjadi motor komunitas ini adalah Agus Maladi Irianto, Budi Maryono, Gunawan Budi Susanto, Masturi W Syafaat, dan lain-lain. Di Semarang pula pernah berdiri Kumandang Sastra di bawah pimpinan Victor G Rusdianto yang banyak menyelenggarakan pelatihan baca puisi.

Di Kendal ini berdiri Teater Semut yang dipimpin Aslam Kussatyo. Selain Teater Semut, sesungguhnya ada komunitas sastra lain di Kendal, yaitu Kelompok Studi Seni Remaja (KSSR), yang dimotori Abdul Karim Husain, Noeng Runua, Abdul Wahab, Iswahyudi Noor, dan lain-lain. Di Kudus berdiri Keluarga Penulis Kudus (KPK). Di kabupaten lain muncul kelompokkelompok sastrawan yang cukup eksis di derahnya.

Yang menarik, komunitas-komunitas sastra yang bermunculan di Jawa Tengah itu sering lahir tanpa konsepsi matang. Mereka agaknya mendirikan komunitas sastra dengan maksud hanya sebagai ajang silaturahmi. Komunitas sastra ini sering tanpa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sifatnya yang nirlaba dan swadaya, bukan merupakan lembaga pemerintah, membuat komunitas sastra itu terkesan sangat informal, longgar, dan jauh dari ”tampang birokratis”.

Mudah-mudahan Temu Sastrawan Jawa Tengah ini bisa menjadi forum silaturahmi dan saling tukar informasi antarsastrawan serta antarkomunitas sastra. Kita memang sudah lama merindukan forum semacam ini.

*) Sekretaris Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT), Tinggal di Semarang.
Dijumput dari: https://komunitassastra.wordpress.com/2010/08/21/fenomena-kantong-kantong-sastra/

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae