Rabu, 25 Mei 2011

‘Gerakan Tirani Sastra’ Taufiq Ismail

Binhad Nurrohmat*
Borneonews, 28 Oktober 2007

Akademi Jakarta (AJ) menyelenggarakan diskusi bertopik seputar cakrawala penciptaan dan pemikiran pada Agustus 2007 lalu di TIM, Jakarta, yang mendatangkan pembicara antara lain Yudi Latif dan Karlina Leksono serta dihadiri anggota AJ antara lain Rendra, Nh. Dini, Rosihan Anwar, Ahmad Syafii Maarif, dan Misbach Yusa Biran. Dalam diskusi itu saya mempertanyakan dan menuntut pertanggungjawaban AJ yang menggelar acara Pidato Kebudayaan Akademi Jakarta 2006 oleh Taufiq Ismail yang berjudul “Budaya Malu Dikikis Habis Gerakan Syahwat Merdeka” di TIM, Jakarta, Desember 2006 silam.

Isi pertanyaan dan tuntutan saya itu relevan dengan topik diskusi itu. Apa maksud dan tujuan isi pidato karangan Taufiq Ismail (TI) itu? Kenapa pidato yang sesak eforia hujatan dan penistaan terhadap karya sastra itu disokong oleh AJ?

Alasan pertanyaan dan tuntutan saya itu adalah isi pidato TI itu bertentangan dengan semangat penciptaan dan apresiasi yang mestinya dihormati dan dijunjung tinggi oleh AJ. Selain itu, isi pidato TI itu berpotensi merangsang terbentuknya opini publik yang menyesatkan serta menggalang dan menggerakkan massa yang terprovokasi pidato penyair Tirani dan Benteng itu.
Tanpa disangka Misbach tiba-tiba menyela dan mengatakan forum diskusi itu bukan tempat mempertanyakan masalah pidato Taufiq itu. Aih, apakah Misbach berani mengatakan itu karena dia anggota AJ? Oke, balas saya kepada Misbach. Lantas, saya bertanya: bila bukan dalam forum diskusi itu, kapan dan di mana saya diperkenankan mempertanyakan masalah pidato TI itu? Misbah bungkam, Nh. Dini dan Rosihan Anwar juga bungkam. Tapi, Rendra segera angkat bicara dan berterima kasih atas pertanyaan dan tuntutan saya itu dan berjanji bakal membawa “masalah” pidato Taufiq itu dalam rapat AJ dan hasil rapat itu akan dikabarkan ke saya. Rendra telah “menyelamatkan” muka AJ dalam diskusi itu.

Akademi Jakarta dan Taufiq Ismail Harus Mohon Maaf!

TI secara tiranik menguasai mimbar “kekuasaan” AJ dan menggenggam erat mikrofonnya untuk mengumandangkan pidato yang bertujuan membumi hangus semangat penciptaan dan apresiasi sastra yang berbeda pandangan dengannya. Ulah pongah petinggi majalah Horison itu terwujud lantaran sukses memanfaatkan kekuasaan AJ, bukan karena kekuatan gagasan intelektual, dan yang tanpa rasa malu secuil pun mengklaim adanya Gerakan Syahwat Merdeka (GSM) di negeri ini dan yang dituduhnya sebagai “maling dan garong genitalia, berserikat dengan alkohol, nikotin dan narkoba, menjadi perantara kriminalitas di masyarakat luas, mencecerkan HIV-AIDS dan aborsi, bersuluh bulan dan matahari “ sebagaimana alenia akhir pidatonya itu.

Berawal dari isi pidato itu, berkecamuklah perseteruan demi perseteruan antar (kelompok) sastrawan serta meruyakkan kedangkalan pikiran nan seram dan menyesatkan melalui tulisan keras membara di koran maupun forum sastra yang riuh suara hujatan dan nistaan. Sungguh, pidato produk tirani TI itu sukses menabuh genderang perang dan menyulut gerakan yang menghujat dan menindas kecenderungan tertentu dalam penciptaan sastra di negeri ini.

Dari mimbar pidato AJ itu kehebohan yang tak perlu dan berbahaya menggelindingkan bola salju percekcokan demi percekcokan dari koran ke koran, dari sms ke sms, dari mulut ke mulut, dari milis ke milis, dari forum ke forum, dari kota ke kota. Hasilnya: pertengkaran demi pertengkaran belaka. Dari hulu beracun, sampai muara pun racun. Efek pidato buruk TI itu memecah belah antar (kelompok) sastrawan dan mencemari kesehatan iklim penciptaan di negeri ini.

Sungguh memprihatinkan, bukan? Tapi, AJ tampak tak mau tahu atau mendengar percekcokan demi percekcokan berbahaya akibat pidato TI itu atau pura-pura tak menyimak belaka. Ah, kura-kura Akademi Jakarta dan Taufiq Ismail dalam perahu.

AJ dan TI harus mohon maaf secara terbuka kepada khalayak atas pidato itu dan semua dampak buruknya, sebab merekalah biang kerok percekcokan antar (kelompok) sastrawan itu. Jika tak mohon maaf, sesungguhnya AJ memberangus sendiri kehormatannya lantaran secara terbuka “mendukung” gerakan tirani sastra TI itu.

Aku Pidato, Maka Aku Ada

TI berhasil menunggangi AJ untuk kepentingan pandangan sastranya serta meminggirkan, menindas, dan mengganyang pandangan sastra yang berbeda dengannya. Jargon orisinil karangan TI yang digemakan melalui mimbar pidato Akademi Jakarta itu maupun tulisannya di media massa, misalnya Gerakan Syahwat Merdeka (GSM), Sastra Mazhab Selangkang (SMS), dan Fiksi Alat Kelamin (FAK) begitu gemilang mencuri dan meracuni opini publik dan jadi senjata massal yang gampang digunakan oleh sejumlah pihak untuk menyerang pengarang dan karya yang diklaim sebagai komponen GSM, SMS, atau FAK.

Sesungguhnya, tanpa dasar teori atau ayat suci pun, menurut akal sehat isi pidato TI itu terbukti ngawur sama sekali, sebab GSM, SMS, dan FAK itu dalam kenyataannya tak ada. GSM, SMS, dan FAK merupakan jargon orisinil karangan TI untuk menista karya sastra belaka. Jargon-jargon itu bentuk kelicikan bahasa intrik TI untuk menghancurkan citra karya sastra menurut opini pribadinya yang sarat kebencian dan permusuhan.

Apa dasar Taufiq mengklaim adanya GSM, SMS, dan FAK dalam sastra? Jika dasarnya adalah erotisme, apakah erotisme merupakan kesalahan dan apakah ukuran erotis atau bukan? Jika dasarnya adalah unsur kecabulan, apa batas kecabulan atau bukan?

Isi pidato TI di mimbar AJ itu sama sekali bukan apresiasi yang sehat lantaran tak proporsional dalam menilai karya sastra. TI tak mendasarkan isi pidatonya pada kenyataan karya sastra dan cara pandang yang adil terhadap karya sastra. Bila pun isi pidato TI itu menghebohkan, diamini, dan direaksi banyak orang, tak lain dan tak bukan karena efek sensasi tong kosong nyaring bunyinya. Ah, agaknya sang penyair Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia itu pemeluk teguh paham “Aku pidato, maka aku ada”. Ah, bikin malu saja!

* Binhad Nurrohmat, Penyair
Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2007/10/esai-gerakan-tirani-sastra-taufiq.html

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae