Minggu, 16 Januari 2011

Ketika Obor Menyala

Liestyo Ambarwati Khohar
http://sastra-indonesia.com/

Cemloteh ringan tawa anak-anak mengiringi tarian Api diatas obor-obor yang baru saja dinyalakan. Sementara di sudut dan lekuk tiap kampung, gema tabkir terus saja menggema membentuk ritme merasuki jiwa siapa saja pendengarnya.

Lebaran selalu seja melahirkan suasana melankolis dan romantis terhadap Tuhan ataupun kita sesama manusia seperti tahun-tahun sebelumnya aku melewati lebaran di rumah induk. Rumah dimana aku dilahirkan, dibesarkan. Serta ditumbuh dewasakan.

Diruang tengah dengan aroma “Bunga sedap malam” yang merebak dan kue-kue lebaran yang sudah tertata di tiap-tiap meja, aku masih saja suka melihat foto keluarga dengan figora yang kokoh, sehat dan kaca terawat yang terpanjang di ruang tengah. Terlihatlah Alm ayah di foto dengan gagah dan kumis garangnya, dan alm ibu dengan kerudungnya yang anggun dan disebelah kanan kiri mereka adalah aku dan mbakyuku poninten.

Takbir terus saja menggema atmosfer lebaran semakin terasa, dan semakin kuat menerkamku dan membawa ke masa lampau, mau tak mau aku diseretnya ke masa itu. Tentu saja masa itu masih terekam bagus dalam memoriku karena masa itu bagian dari masa yang sekarang ini.

Cerita dari masa itu….
Hujan deras mengguyur kampungku. Aroma tanah basah saling berserobot ingin menusuk – nusuk hidung. Di pendopo depan rumah bercak-bercak bekas tapak sandal basah membuat bau lantai semakin amis. Aku tak tau, Ayah bekerja sebagai apa waktu itu.

Yang kutau, setiap malam banyak orang berkumpul dirumahku, mencatat, menimbang menurunkan sebagian barang dari truk-truk besar. Barang-barang itu adalah gula, beras, tepung dan juga minyak. Ayah hanya berkeliling dan memimpin.

Orang-orang yang sebagian besar adalah warga kampungku sesekali ada beberapa orang asing datang mereka berseragam lengkap dan bersepatu. Orang-orang yang menimbang dan mengangkut barang terlihat gugup dan bingung. Tapi dengan bijaksana dan berwibawa ayah memberi amplop putih pada orang berseragam, setelah itu orang-orang kampung kembali bekerja.

Waktu terus saja berlari tanpa kompromi aktivitas bekerja orang-orang kampung dirumahku semakin rampai bila ayah mengawasi orang-orang kampung bekerja aku seringkali mengekor di belakang ayah. Tapi ibu selalu saja memanggilku menyuruhku mengerjakan ini itu.

Aku tak pernah tau sebagai apa ayahku bekerja pada saat itu, dan tak lama dari itu ayah diangkatlah oleh warga kampung sebagai kepala dusun mendadak ayah dipanggil pak polo tentu saja jabatan baru membuat aktivitas di rumah semakin penuh. Banyak sekali warga kampung berdatangan entah mengurus surat ini ataupun surat itu dan tak lupa di akhir pertemuan dengan ayah mereka menyelipkan amplop atau sekedar meninggalkan sebungkus rokok, merek kesukaan ayah. Semenjak diangkat menjadi “polo” sepertinya orang-orang di kampung semakin ramah saja kepadaku. Aktivitas kerja menimbang, menghitung dan menurunkan barang sekarang hanya diperuntukkan untuk warga kampungku. Selain warga kampungku tidak diperkenankan untuk bekerja. Dan ayah tetap hanya mengawasi mereka dan sesekali mengecek ngecek barang. Di dalam malam yang larut sekali, ayah suka berkumpul dengan beberapa temannya di dalam ruang tengah, mereka menuang air di dalam botol-botol ke dalam gelas – gelas kecil, nyaris kecil sekali gelas-gelas itu. Aku sering melihatnya jikalau tengah malam aku ke kamar mandi rasa penasaran itu terus saja menggerayangiku sebenarnya apa isi dalam botol-botol itu sepertinya ayah sangat menikmatinya. Tetapi pagi-pagi selalu saja si mbok sudah membersihkannya. Seolah semalamnya tak pernah terjadi apa-apa. Aku mengejar kemana larinya botol-botol ternyata bekas botol botol itu di dalam gudang belakang ada sedikit sisa air dibotol itu maka kucoba rasanya woekk…..aku muntah kepahitan di buatnya.

Sampailah suatu sore ayah berbicara dengan ibu dan mbakyuku poninten.Mbak yuku akan dipersunting teman ayah yang suka datang dia bersergam, lengkap dan bersepatu. Poninten, terseduh. Tapi manut tak bisa menolak ayah. Pesta berlanjut dengan meriah seluruh warga berpesta. Setelahnya poninten di boyong pergi keluar dari rumah.

Masih kuingat di pernikahan mbakyu ku poninten usiaku sudah 22 Tahun dimana waktu itu aku sudah mulai mengerti apa sebenarnya pekerjaan Ayah. Setelah mbak yuku diboyong suaminya jadilah aku anak semata wayang di rumah. Tidak seperti poninten aku tidak suka dan sangat tidak suka dengan aturan.

Aturan ayah, ayah sangat membatasi gerak dan bergaulanku dan aku berontak dengan mentah-mentah “mau jadi apa, kamu, bergaul dengan mereka apalagi sampai tengah malam begini kata-kata itu sangat menusuk telinga dan dadaku seperti ditancapkannya ujung pedang yang runcing dan bergeming kata-kata itu di dadaku, ayah mengatakan ibu ketika aku intens. Bergiat disanggar kesenian, ayah sangat tidak menyukainya. Sudah beberapa kali aku bertengkar dengan Ayah karena beda pendapat dengan Ayah, tidak seperti poninten mbak yuku… mulutku ini terus saja meweli jikala ayah marah dan itu membuat ayah semakin naik darah.
Entah darimana ayah mencium bau yang kuciptakan aku memang lagi kasmaran dengan “Mas Adi” pemusik di sanggar seniku.

Waktu aku pulang malam ayah sudah menungguku “mau jadi tukang ngamen, kamu kawin sama Adi”.

Sontak amarahku langsung di ubun-ubun meskipun ayahku, betapa sok sucinya, orang ini, dengan emosional aku mencoba menguak menegaskan bahwa aku ini bukan anak kecil lagi, bila ayah malu melihat anaknya bergaul dengan gelandangan, anakmu ini lebih malu bila mempunyai ayah seorang pencuri dan pemabuk dengan mata menyala ayah mengusirku dari rumah dan dengan bangga dan bagiah aku sebagai anak muda pergi dari rumah.

Tepukan tangan Poninten mbak yuku yang menempati rumah induk membuyarkan lamunanku “kangen ayah sama ibu ya?”
Makanya seringlah kesini…

*) dari buku Sehimpun Cerpen Jombang “Hujan Sunyi Banaspati” Dekajo 2010.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae