Jumat, 10 Desember 2010

Kisah Sejarah dalam Karya Sastra

I Nyoman Suaka
http://www.balipost.co.id/

MENELUSURI jejak-jejak sejarah perjuangan bangsa, ternyata tidak saja dipelajari dalam buku-buku sejarah, juga dapat diketahui melalui kesusastraan. Tradisi penulisan unsur-unsur sejarah dan kepahlawanan sudah dikenal sejak sastra zaman klasik sampai kesusastraan Indonesia modern. Penulisan kreatif imajinatif itu pun terus berlanjut dalam bentuk novel. Bahkan pakar sejarah Sartono Kartodirdjo mengatakan, keadaan sosial dalam cerita novel digambarkan secara realistis, lebih mendekati kehidupan konkret. Masyarakat tidak dilukiskan oleh si pengarang menurut fantasi dan imajinatif yang bebas.

Karya sastra yang mengandung unsur sejarah banyak dijumpai dalam kesusastraan nusantara dan kesusastraan Indonesia modern. Dalam sastra Jawa Kuna Bali, misalnya dikenal istilah babad yaitu silsilah atau sejarah yang ditulis dalam bentuk sastra. Pun kesusastraan Melayu melahirkan jenis hikayat yaitu sejarah dan cerita kepahlawanan para nabi yang disusun sesuai aturan sastra. Setelah kesusastraan Indonesia mondern, penulisan unsur sejarah ke dalam kesusastraan makin ramai diminati oleh para sastrawan seperti roman “Hulubalang Raja” oleh Nur Sutan Iskandar, “Ken Arok dan Ken Dedes” oleh Mohamad Yamin, “Sandyakalaning Majapahit”, “Airlangga dan Kertadjaya” oleh Sanusi Pane, “Surapati” dan “Robert Anak Surapati” (keduanya oleh Abdul Muis).

Mereka menggarap ceritanya bersumber pada penulisan sejarah sebagai tema atau latar belakang cerita, baik berupa roman, puisi, novel maupun drama. “Hulubalang Raja” adalah sastra berbentuk roman yang mengandung unsur sejarah. Kisah sejarah itu menceritakan peristiwa kedatangan orang-orang Belanda yang pertama datang ke daerah pesisir Sumatera Barat sekitar tahun 1662 sampai 1667. Dalam pendahuluan roman itu diterangkan bahwa segala keterangan dan cerita yang berhubungan dengan sejarah diambil dari buku “De Westkust en Minangkabau” oleh Kroeskamp. Selain itu juga penulisan didasarkan surat-surat kompeni yang tersimpan dalam arsip negara.

Cerita “Surapati” dan “Robert Anak Surapati” oleh Abdul Muis juga menambahkan keterangan serupa dalam bab penutup novel “Surapati”, Abdul Muis menulis, “Demikianlah riwayat kehidupan Surapati yang terambil catatan sejarahnya dari buku-buku sejarah yaitu ‘Babad Tanah Jawa’ oleh F.W. Stapel, ‘Sejarah Indonesia’ oleh Sanusi Pane dan ‘Si Untung’ oleh Melati Van Jaya.” Pengarang Sanusi Pane juga senang dan kreatif mengolah bahan-bahan sejarah sehingga sukses menyusun naskah drama “Sandyakalaning Majapahit”, “Airlangga” dan “Kertadjaja”. Demikian juga Mohamad Yamin dalam naskah “Ken Arok dan Ken Dedes” yang bersumber dari peristiwa sejarah kerajaan Singasari dan Tumapel.

Faktual dan Fiksional

Dalam membicarakan unsur sejarah dalam karya sastra, perlu diingat, tidak semua kisahnya dapat diterima sebagai fakta sejarah yang bisa dijadikan bahan penulisan sejarah. Harus dibedakan antara penulisan sejarah dan penulisan karya sastra yang memakai bahan sejarah. Pada penulisan sejarah, pembaca menemukan kenyataan faktual, sedangkan pada penulisan karya sastra yang bersumber sejarah, pembaca menemukan kenyataan fiksional. Dalam kenyataan fiksional, pengarang memegang peranan penting dalam penulisan atau penceritaan serta berimajinasi sebagaimana layaknya sebuah karya sastra. Meski begitu, fantasi dan imajinasi pengarang masih dalam batas koridor sejarah. Bukan bebas tanpa batas.

Kisah sejarah dalam karya sastra sempat mengundang polemik di media massa nasional di tahun 1972. Ketika itu dua orang produser film sama-sama ingin menggarap kisah pahlawan Untung Surapati ke karya film. Produser yang satu mengangkat kisah Surapati dari naskah yang disusun oleh Drs. Budiaman, Cs., sedangkan yang lain dari novel “Surapati” karya Abdul Muis. Kedua produser film itu sempat bersengketa karena masing-masing bertahan untuk memfilmkan cerita yang sama. Silang sengketa itu sempat ditangani pihak Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), namun tetap menemui jalan buntu.

Pihak PPFI selanjutnya melaporkan masalah itu kepada lembaga Sejarah dan Antropologi Depdikbud. Lembaga ini, setelah melalui diskusi panjang, menyimpulkan bahwa naskah versi Budiaman Cs. mempunyai nilai-nilai historis yang sangat kuat dan lebih murni dibandingkan naskah novel Abdul Muis. Karya Abdul Muis, menurut penilaian PPFI, lebih banyak menceritakan sejarah hidup dan tokoh Untung Surapati secara fiktif dan nonhistoris. Naskah mana yang layak difilmkan, lembaga Sejarah dan Antropologi dibawah koordinator Drs. Jemen, M.Sc tidak memberikan keputusan yang tegas. Pihaknya menyarankan agar kedua produser film itu untuk bersama-sama menggarapan film Surapati. Saran tersebut nampaknya tak digubris dan kabar film itupun akhirnya takjuga jelas.

Perbedaan itu hendaknya dapat ditinjau dari keperluan penulisan dan latar belakang kehidupan penulisnya. Naskah versi Budiaman disusun berdasarkan aturan penulisan sejarah murni, sedangkan naskah Abdul Muis ditulis dengan kriteria sebuah karya sastra. Tentunya unsur imajinatif dan kenyataan fiksional tidak bisa diabaikan begitu saja. Akhirnya wajar saja, tim penilai dari lembaga Sejarah dan Antropologi Depdikbud waktu itu menilai naskah Budiaman lebih otentik. Di samping itu, penulisnya sendiri adalah seorang staf pengajar jurusan Sejarah IKIP Bandung, bukan seorang sastrawan seperti Abdul Muis.

Akal Sastra

Penulisan unsur-unsur sejarah ke dalam karya sastra, bukanlah sekadar laporan peristiwa bersejarah. Akan tetapi, merupakan kenyataan dan rekaan yang bercampur-baur. Kenyataan sebagai fakta sejarah diceritakan dihiasi oleh pengarang agar menimbulkan greget di kalangan pembaca. Segala akal sastra yang menyangkut nilai estetis, informatif, edukatif dan moral digunakan oleh pengarang untuk meyakinkan pembaca. Tak ketinggalan juga sifat karya sastra yang menghibur selalu diperjuangkan oleh sastrawan. Dengan demikian, sidang pembaca tidak cepat bosan membaca karya sastra sejarah itu. Beberapa kriteria penulisan itu tidak dijumpai dalam penulisan sejarah murni.

Itulah sebabnya, maka sampai kini produk-produk sastra yang bernafaskan sejarah dan kepahlawanan mampu bertahan sampai di hati pembaca seperti judul-judul karya sastra yang telah disebutkan tadi. Bahkan novel “Surapati” karya Abdul Muis tidak saja terkenal di tanah air, juga populer di luar negeri. Novel sejarah itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Kirgis, Ubheckestan dan Kazaghstan. Masyarakat di negara-negara itu sangat simpati dengan perjuangan seorang budak yang bernama Surapati. Masyarakat setempat punya sejarah yang kelam tentang perbudakan dan punya kemiripan dengan perjuangan Untung Surapati — seorang budak belian yang berasal dari Bali.

Penulisan sejarah murni berdasarkan historiografi justru sebaliknya sering mendapat tanggapan dari masyarakat seperti sejarah G 30 S/PKI, seputar Proklamasi, Serangan Umum Kota Yogjakarta dan Supersemar. Peristiwa-peristiwa sejarah itu dinilai oleh banyak orang telah dibengkokkan dari fakta sejarah. Kejadian sejarah kemungkinan diwarnai rekayasa untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Ada baiknya perlu diadakan penelusuran kembali sejarah, bukan penulisan kembali, dengan menoleh karya-karya sastra sejarah.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae