Utada Kamaru
http://www.sinarharapan.co.id/
…. Ingat! Kerajaan Allah sudah dekat! Ratakanlah jalan. Ratakanlah jalan. Bertobatlah…!
Suara pendeta Jeffrey lantang berteriak-teriak di atas mimbar. Tangannya sibuk menunjuk-nunjuk ke arah depannya. Mengarah tajam. Membuat orang-orang merasa telunjuk itu diperuntukkan baginya seorang. Atau bagi suami di sampingnya. Atau buat anak lelakinya yang terkantuk-kantuk di sisinya. Kebaktian pertama di ” gereja subuh”. Jam masih pukul setengah 6 pagi.
Di ujung sebuah kursi panjang, tak jauh dari mimbar, seorang anak laki-laki duduk sambil terkantuk-kantuk. Tiba-tiba makhluk cantik hadir di sebelahnya. Namanya Sophie.
” Iya, aku memang terlambat, maafkan,” ungkap Sophie setelah mengulurkan tangan dan menyebutkan nama kepada anak lelaki itu. Lembut benar terasa di tangan si anak. Membuat mata ngantuknya mengerjap-ngerjap. Saat dia sadar, makhluk cantik itu sudah tak di sebelahnya lagi. Makhluk cantik itu diam-diam mengepak-ngepakkan sayapnya mengitari ruangan ibadah. Hinggap di pintu jendela. Lalu ke dinding-dinding. Ke lampu megah gereja. Sesekali ke baju indah gadis-gadis yang sedang berkhayal. Dan akhirnya ke wilayah mimbar tempat pendeta berceramah.
Jeffrey melihatnya, lalu terhenti sebentar. Bagi jemaat, dia lebih terlihat seperti sedang memikirkan tema ayat yang baru saja dibacakannya. Jidatnya berkerut. Jubah kebesarannya yang longgar tampak mencekik ketat di leher. Dalam hatinya, Jeffrey malah sedang berbincang bahasa batin dengan Sophie.
” Ah, Sophie. Kamu datang juga akhirnya.”
Sophie menjawab dan melengos, ” Kamu kira aku datang untukmu?!” Jeffrey tak peduli. Baginya sungguh suatu pertanda yang terlalu nyata. Persis doa yang diucapkannya dengan amat sungguh tadi malam. Agar kalau bayi yang dikandung istrinya Paula perempuan, sesuai keinginannya, dia minta Tuhan mengirimkan kupu-kupu padanya. Kupu-kupu itu akan dipanggilnya Sophie. Karena si jabang bayi bakal dinamai Sophie. Nama yang indah, bagi Jeff dan Paula. Mereka tak sabar menimang Sophie: sebuah harapan yang telah dinanti belasan tahun lamanya.
” Kenapa tidak di-USG saja Jeff?” tanya ibunya suatu hari.
” Tidak perlu, Mam. Toh, apa pun jenisnya, aku dan Paula terima aja.”
***
Kupu-kupu juga bertandang ke sebuah kursi saat Pastor Rudy yang mantan penari latar berceramah di depan sepasang mempelai. Sebuah pernikahan indah di sehampar tanah lapang berumput hijau dengan kolam di tengahnya. Bunga bakung kuning berjuntaian di sepanjang lorong masuk tempat itu.
Setiap tamu mengenakan tiara indah di kepala. Yang anak-anak kelihatan seperti malaikat dengan gaun putihnya. Para tetamu tua-muda, pria-wanita mengenakan baju terbaiknya. Di mana-mana ada minuman lezat. Anggur Prancis, Tequila Mexico, Sake Jepang, induk Tuak. Makanan serba manis. Penganan, kue-kue Eropa, permen, cokelat. Mmmm. Semua tersaji sesuai selera mempelai perempuan. Si bintang pelaminan yang pipinya bersemu merah, kala Pastor Rudy melontarkan kalimat yang sudah dihafalnya amat sangat.
” Danu, maukah kau menerima Shinta dalam keadaan susah maupun senang, sakit atau sehat, sampai maut memisahkan?”
” I do,” Danu menjawab bersemangat, seakan kekuatan ‘I do’, lebih besar daripada ” ya”.
” Shinta, maukah kau menerima Danu dalam keadaan susah maupun senang, sakit atau sehat, sampai maut memi…?
” Ya. Ya Pastur. Pasti!” perempuan muda ini menyambar sebelum Pastur Rudy selesai berbicara. Di sebuah sandaran kursi, mata Sophie meneteskan sebutir air. Air mata. Mengenang tuannya yang tak kunjung menemuinya. Hhhhh. Helaan napasnya dalam, penuh kesesakan.
Begitulah Sophie. Dari minggu ke minggu, entah sudah berapa lama, dikepakkan sayapnya ke pintu-pintu gereja. Hinggap di kursi-kursi. Menyentuh bahu banyak orang. Menghangatkan, kadang mengejutkan. Sebagian orang menyangka kehadirannya pertanda bakal ketiban rezeki, ada juga yang mengira akan sial. Sophie menghias dinding-dinding gereja dengan warnanya yang indah. Membuat semua orang berpikir, dia memang selalu ada di situ. Padahal di hari-hari lain, Sophie sibuk mengumpulkan segala harta dan kekuatan agar bisa kembali berkelana di hari Minggu-minggu lain.
Yang pasti, Sophie hanya menggapai dinding-dinding di mana ditemukannya orang berdoa. Dan cuma hari Minggu. Ya, karena Sophie mencari tuannya.
Alkisah, Sophie terlahir sempurna. Kupu-kupu yang indah, cantik, memesona setiap orang. Badannya cukup besar dibanding makhluk sejenis. Sungutnya lembut melambai berwarna kuning gading. Dua pasang sayapnya, ….indah nian. Bintik-bintik cokelat di sekeliling pinggirnya. Sekelim warna kuning gading menggores menyelingi bulatan-bulatan itu. Semakin ke tengah lembaran tipis yang rapuh itu berwarna biru, lalu semakin biru hingga perlahan menghitam di tengahnya, tepat di pusat raga Sophie. Matanya perpaduan antara tajam dan lembut alam. Sophie cantik sekali!
Ketika sedang menggapai-gapai serbuk sari bunga di belakang rumah nenek Lisa, Sophie bertemu peri Jelita. Keduanya berkenalan. Dikira Sophie, peri Jelita hanya kebetulan ada di situ. Padahal tidak. Peri Jelita diutus kupu-kupu raksasa Kano, penguasa Negeri Kupu. Sophie yang kesepian terpekik senang saat peri Jelita mengatakan, Kano akan membawanya ke Negeri Kupu.
” Tapi kamu terlalu cantik.”
” Apa salah?”
” Ya. Semua kupu akan membencimu. Karena mereka harus berjuang dulu untuk dapat tinggal di Negeri Kupu.”
” Jadi bagaimana?”
” Datangilah tempat tuan Kano sering berkelana. Kalau kebetulan dia melihatmu, ingat! Harus kebetulan. Dia akan membawamu pulang ke negerinya dan menyebutmu sebagai ratu yang selama ini dicari. Persis seperti yang diceritakannya pada rakyat kupu selama ini.” Peri Jelita lalu menyebutkan tempat yang dimaksud kepada Sophie. Di benaknya, terbayang dunia yang tak pernah sepi. Karena Sophie sendirian.
Gereja lain, pukul 9 pagi. Sophie hinggap lagi di kursi sebuah ruangan. Mendengar sepenggal dua penggal khotbah pendeta Baron, berharap tersebut nama yang dicari-carinya. Berkenalan dengan beberapa orang. Melayang-layang sebentar, lalu beterbangan mengitari ruang. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Di gereja ini, tak ada orang yang tertarik berkenalan dengannya. Semuanya serius. Seakan tersihir oleh isi pesan yang disampaikan pembawa pesan. Tak ada yang matanya ” lima watt”. Daya magis yang luar biasa memang.
” Pak…Pak…! Bu! Halo. Halo…..!” Halo….! Suara Sophie melengking tinggi. Tubuhnya digoyang-goyangkan sekuat tenaga. Sungutnya bergetar hebat. Serbuk warna di sayapnya berguguran. Tapi tak ada yang menoleh. Tak ada yang menggubris. Tak ada yang mendengar. Cuma pendeta Baron. Karena dia selalu percaya, kupu-kupu itu, kupu-kupu yang selalu datang setiap Minggu itu, adalah gadis kecilnya yang cantik. Yang meninggal bersama temannya tahun kemarin. Sepeda motor yang mereka kendarai terseret truk gandeng besar.
Badannya utuh. Tapi dokter bilang, Lita mengalami luka dalam yang parah. Anak penolong umat itu tak tertolong.
” Terima kasih tetap setia datang, Sophie…Duduklah dengan manis. Nanti tuan yang kau cari datang juga.”
Sophie diam saja. Dia tidak menjawab. Hanya tertunduk-tunduk berjalan tanpa memikirkan apa pun. Badannya lemah sekali. Semangatnya menyusut. Dia lalu keluar.
Di depan pintu gereja, dalam kesunyian hati dan kelelahan jiwa, suaranya lirih membisik, ” Tuan kau di manakah?”
Sophie lalu masuk hutan, tropis. Rimbun. Basah. Lembab. Dia terbang menyelang-nyeling pepohonan. Kesana-kemari. Melayang tinggi, menukik ke bawah.
Melayang lagi, membumbung sampai ke atas, tinggi. Terus ke atas, terus, dan terus…. Tinggi sekali. Sophie tidak pernah tahu, dirinya terus melesat, bahkan sampai terlalu tinggi. Dia tidak tahu, dia tak pernah kembali. Di hutan itu, tuannya telah menjemput.
Di dalam gerbong kereta api, Jeffrey termenung sendirian. Mereka-reka, akan seperti apa jabang bayinya nanti. Perjalanan Solo-Jakarta sehabis undangan berkhotbah masih lima jam lagi.
Di rumah sakit, Paula tengah berjuang antara hidup dan mati. Dia tak menyangka, bayinya lahir secepat itu. Baru 7 bulan belum genap tiga minggu, namun manusia mungil itu sudah mendesak keluar. Jam 2 subuh tadi dia sudah menendang-nendang tak beraturan. Perut Paula serasa dililit-lilit. Sakitnya tak terkira. Ambulance segera datang setelah Paula dengan susah payah menelepon sambil mengejan-ngejan. Anak ini begitu memaksa mendesak keluar. Membuat angannya bersalin ditemani Jeffrey di sisinya, buyar.
Jeffrey…..! Lengkingan suara Paula membelah pagi.
Dua jam setelah berjuang kesakitan, derita Paula mengejan-ngejan akhirnya selesai. Dia tergolek lunglai. Tak sempat menanyakan apa-apa pada dokter. Energinya terkuras habis. Rasa lemah luar biasa menyergapnya. Tapi Paula lega.
Di pintu masuk ruang bersalin, Jeffrey masuk tergopoh-gopoh.
Dokter…Dok…Anak saya apa? Dia disambut senyum bangga khas dokter yang sukses menangani persalinan pasiennya.
” Selamat Pak Jeff. Anak Anda cantik sekali. Ibunya juga selamat,” dokter menyambut Jeffrey sambil mengulurkan bayi dalam dekap lengannya.
Si bayi cantik, cantik sekali. Kulitnya lembut. Tatapannya masih membayang. Tangannya bergoyang lembut, seperti mengepak. Yah, tepatnya memang mengepak. Si bayi terus mengepak, lalu perlahan terlepas dari genggaman dokter lalu hinggap di lengan Jeffrey.” Sophie…” Jeffrey menyambut, haru.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Selasa, 19 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
`Atiqurrahman
A Muttaqin
A Rodhi Murtadho
A. Iwan Kapit
A. Purwantara
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.H.J Khuzaini
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Malik
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman El Husaini
Abidah El Khalieqy
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achdiat K. Mihardja
Adek Alwi
Adi Suhara
Adnyana Ole
Adreas Anggit W.
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agung Dwi Ertato
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus Himawan
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agusri Junaidi
Agustinus Wahyono
Ahda Imran
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Rofiq
Ahmad Sahidah
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alex R. Nainggolan
Alex Suban
Alunk Estohank
Ami Herman
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aminudin R Wangsitalaja
Anastasya Andriarti
Andreas Maryoto
Anes Prabu Sadjarwo
Angela
Angga Wijaya
Angkie Yudistia
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anwar Nuris
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Arman A.Z.
Arti Bumi Intaran
Arys Hilman
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh SABENA
Astrikusuma
Asvi Warman Adam
Atep Kurnia
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Badrut Tamam Gaffas
Bagja Hidayat
Bagus Takwin
Balada
Bale Aksara
Baltasar Koi
Bambang Agung
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Insani
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Blambangan
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Saputra
Budi Suwarna
Bung Tomo
Cak Kandar
Catatan
Cerpen
Chairil Anwar
Chavchay Syaifullah
Cucuk Espe
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Daisuke Miyoshi
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Dhakidae
Dante Alighieri
Deddy Arsya
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Detti Febrina
Dharmadi
Diah Hadaning
Dian Hartati
Dian Sukarno
Diana A.V. Sasa
Dicky Fadiar Djuhud
Didi Arsandi
Dimas
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djadjat Sudradjat
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dorothea Rosa Herliany
Dr. Muhammad Zafar Iqbal
Dr. Simuh
Dwi Arjanto
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwicipta
Dwijo Maksum
Edy A. Effendi
Edy Firmansyah
Efri Ritonga
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendri Saiful
Elik
Elsya Crownia
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulawesi
Endah Wahyuningsih
Endang Suryadinata
Endhiq Anang P
Endri Y
Eriyandi Budiman
Ernest Hemingway
Esai
Esha Tegar Putra
Eva Dwi Kurniawan
Evi Dana Setia Ningrum
Evi Idawati
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fabiola D. Kurnia
Fadelan
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fandy Hutari
Fany Chotimah
Fatah Yasin Noor
Fathor Lt
Fathurrahman Karyadi
Fatih Kudus Jaelani
Fatma Dwi Rachmawati
Fauzi Absal
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fina Sato
Fitri Susila
Galih Pandu Adi
Gde Agung Lontar
Geger Riyanto
Gerakan Literasi
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Ginanjar Rahadian
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Martin
Gus tf Sakai
Gusti Eka
Hadi Napster
Haji Misbach
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko F. Zainsam
Hari Santoso
Haris del Hakim
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri C Santoso
Heri KLM
Heri Latief
Heri Listianto
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Heru Emka
Heru Kurniawan
Heru Prasetya
Hesti Sartika
Hudan Hidayat
Humaidiy AS
I Made Asdhiana
I Made Prabaswara
I Nyoman Suaka
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Idayati
Ignas Kleden
Ihsan Taufik
Ilenk Rembulan
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Jahrudin Priyanto
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irma Safitri
Irman Syah
Iskandar Noe
Istiqomatul Hayati
Ita Siregar
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jadid Al Farisy
Jafar M. Sidik
Jakob Sumardjo
Jamal D Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Pakagula
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Juli Sastrawan
Junaidi Abdul Munif
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Kadir Ruslan
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Khamami Zada
Khrisna Pabichara
Kikin Kuswandi
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristianto Batuadji
Kritik Sastra
Kunni Masrohanti
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia EF
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
Lan Fang
Landung Rusyanto Simatupang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Liestyo Ambarwati Khohar
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lucia Idayani
Lukman Asya
Lusiana Indriasari
Lynglieastrid Isabellita
M Hari Atmoko
M. Aan Mansyur
M. Arman A.Z
M. Bagus Pribadi
M. Fadjroel Rachman
M. Harya Ramdhoni Julizarsyah
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Luthfi Aziz
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Maghfur Saan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majalah Sastra Horison
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Serenade Sinurat
Mario F. Lawi
Marluwi
Marsel Robot
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Mashuri
Matdon
Mega Vristian
Melani Budianta
Melayu Riau
Memoar
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftah Fadhli
Miftahul Abrori
Misbahus Surur
Miziansyah J
Mochtar Lubis
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
MT Arifin
Mugy Riskiana Halalia
Muhajir Arrosyid
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Al-Mubassyir
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Muhlis Al-Firmany
Mujtahid
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Murniati Tanjung
Murnierida Pram
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustaan
Mustafa Ismail
N. Mursidi
Nafsul Latifah
Naskah Teater
Nasrullah Nara
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Nh. Anfalah
Ni Made Purnama Sari
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noura
Nova Christina
Noval Jubbek
Novela Nian
Nugroho Notosusanto
Nugroho Pandhu Sukmono
Nur Faizah
Nurdin F. Joes
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Oky Sanjaya
Olanama
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Patricia Pawestri
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa
Persda Network
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prita Daneswari
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puisi Kesunyian
Puisi Sufi
Puji Santosa
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Sugiarti
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan KH
Ratih Kumala
Ratna Indraswari Ibrahim
Ratna Sarumpaet
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Reni Susanti
Renny Meita Widjajanti
Resensi
Restu Kurniawan
Retno Sulistyowati
RF. Dhonna
Rian Sindu
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Riki Utomi
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Abdullah
Rosidi
Rosihan Anwar
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Sinansari Ecip
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Anam Assyaibani
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Sartika Dian Nuraini
Sastra Tanah Air
Sastra Using
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sazano
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seli Desmiarti
Selo Soemardjan
Senggrutu Singomenggolo
Seno Joko Suyono
SH Mintardja
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sipri Senda
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sobih Adnan
Sofian Dwi
Sofie Dewayani
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sri Ruwanti
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Stefanus P. Elu
Sukron Abdilah
Sulaiman Djaya
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susanto
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi
Suyadi San
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syamsiar Hidayah
Syarbaini
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Taufik Abdullah
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Afandi
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tita Tjindarbumi
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Tosa Poetra
Tri Lestari Sustiyana
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Udo Z. Karzi
Ugoran Prasad
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Utada Kamaru
UU Hamidy
Vera Ernawati
Veronika Ninik
W.S. Rendra
Wahjudi Djaja
Wahyu Hidayat
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Widya Karima
Wijaya Herlambang
Wiji Thukul
Willem B Berybe
Wilson Nadeak
Winarni R.
Wiratmo Soekito
Wita Lestari
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yasser Arafat
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yonathan Rahardjo
Yopi Setia Umbara
Yos Rizal S
Yos Rizal Suriaji
Yudhi Herwibowo
Yuka Fainka Putra
Yurnaldi
Yushifull Ilmy
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zainal Abidin
Zainal Arifin Thoha
Zawawi Se
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar