Selasa, 19 Oktober 2010

Kupu-kupu Gereja

Utada Kamaru
http://www.sinarharapan.co.id/

…. Ingat! Kerajaan Allah sudah dekat! Ratakanlah jalan. Ratakanlah jalan. Bertobatlah…!

Suara pendeta Jeffrey lantang berteriak-teriak di atas mimbar. Tangannya sibuk menunjuk-nunjuk ke arah depannya. Mengarah tajam. Membuat orang-orang merasa telunjuk itu diperuntukkan baginya seorang. Atau bagi suami di sampingnya. Atau buat anak lelakinya yang terkantuk-kantuk di sisinya. Kebaktian pertama di ” gereja subuh”. Jam masih pukul setengah 6 pagi.

Di ujung sebuah kursi panjang, tak jauh dari mimbar, seorang anak laki-laki duduk sambil terkantuk-kantuk. Tiba-tiba makhluk cantik hadir di sebelahnya. Namanya Sophie.

” Iya, aku memang terlambat, maafkan,” ungkap Sophie setelah mengulurkan tangan dan menyebutkan nama kepada anak lelaki itu. Lembut benar terasa di tangan si anak. Membuat mata ngantuknya mengerjap-ngerjap. Saat dia sadar, makhluk cantik itu sudah tak di sebelahnya lagi. Makhluk cantik itu diam-diam mengepak-ngepakkan sayapnya mengitari ruangan ibadah. Hinggap di pintu jendela. Lalu ke dinding-dinding. Ke lampu megah gereja. Sesekali ke baju indah gadis-gadis yang sedang berkhayal. Dan akhirnya ke wilayah mimbar tempat pendeta berceramah.

Jeffrey melihatnya, lalu terhenti sebentar. Bagi jemaat, dia lebih terlihat seperti sedang memikirkan tema ayat yang baru saja dibacakannya. Jidatnya berkerut. Jubah kebesarannya yang longgar tampak mencekik ketat di leher. Dalam hatinya, Jeffrey malah sedang berbincang bahasa batin dengan Sophie.

” Ah, Sophie. Kamu datang juga akhirnya.”

Sophie menjawab dan melengos, ” Kamu kira aku datang untukmu?!” Jeffrey tak peduli. Baginya sungguh suatu pertanda yang terlalu nyata. Persis doa yang diucapkannya dengan amat sungguh tadi malam. Agar kalau bayi yang dikandung istrinya Paula perempuan, sesuai keinginannya, dia minta Tuhan mengirimkan kupu-kupu padanya. Kupu-kupu itu akan dipanggilnya Sophie. Karena si jabang bayi bakal dinamai Sophie. Nama yang indah, bagi Jeff dan Paula. Mereka tak sabar menimang Sophie: sebuah harapan yang telah dinanti belasan tahun lamanya.

” Kenapa tidak di-USG saja Jeff?” tanya ibunya suatu hari.

” Tidak perlu, Mam. Toh, apa pun jenisnya, aku dan Paula terima aja.”

***
Kupu-kupu juga bertandang ke sebuah kursi saat Pastor Rudy yang mantan penari latar berceramah di depan sepasang mempelai. Sebuah pernikahan indah di sehampar tanah lapang berumput hijau dengan kolam di tengahnya. Bunga bakung kuning berjuntaian di sepanjang lorong masuk tempat itu.

Setiap tamu mengenakan tiara indah di kepala. Yang anak-anak kelihatan seperti malaikat dengan gaun putihnya. Para tetamu tua-muda, pria-wanita mengenakan baju terbaiknya. Di mana-mana ada minuman lezat. Anggur Prancis, Tequila Mexico, Sake Jepang, induk Tuak. Makanan serba manis. Penganan, kue-kue Eropa, permen, cokelat. Mmmm. Semua tersaji sesuai selera mempelai perempuan. Si bintang pelaminan yang pipinya bersemu merah, kala Pastor Rudy melontarkan kalimat yang sudah dihafalnya amat sangat.

” Danu, maukah kau menerima Shinta dalam keadaan susah maupun senang, sakit atau sehat, sampai maut memisahkan?”

” I do,” Danu menjawab bersemangat, seakan kekuatan ‘I do’, lebih besar daripada ” ya”.

” Shinta, maukah kau menerima Danu dalam keadaan susah maupun senang, sakit atau sehat, sampai maut memi…?

” Ya. Ya Pastur. Pasti!” perempuan muda ini menyambar sebelum Pastur Rudy selesai berbicara. Di sebuah sandaran kursi, mata Sophie meneteskan sebutir air. Air mata. Mengenang tuannya yang tak kunjung menemuinya. Hhhhh. Helaan napasnya dalam, penuh kesesakan.

Begitulah Sophie. Dari minggu ke minggu, entah sudah berapa lama, dikepakkan sayapnya ke pintu-pintu gereja. Hinggap di kursi-kursi. Menyentuh bahu banyak orang. Menghangatkan, kadang mengejutkan. Sebagian orang menyangka kehadirannya pertanda bakal ketiban rezeki, ada juga yang mengira akan sial. Sophie menghias dinding-dinding gereja dengan warnanya yang indah. Membuat semua orang berpikir, dia memang selalu ada di situ. Padahal di hari-hari lain, Sophie sibuk mengumpulkan segala harta dan kekuatan agar bisa kembali berkelana di hari Minggu-minggu lain.

Yang pasti, Sophie hanya menggapai dinding-dinding di mana ditemukannya orang berdoa. Dan cuma hari Minggu. Ya, karena Sophie mencari tuannya.

Alkisah, Sophie terlahir sempurna. Kupu-kupu yang indah, cantik, memesona setiap orang. Badannya cukup besar dibanding makhluk sejenis. Sungutnya lembut melambai berwarna kuning gading. Dua pasang sayapnya, ….indah nian. Bintik-bintik cokelat di sekeliling pinggirnya. Sekelim warna kuning gading menggores menyelingi bulatan-bulatan itu. Semakin ke tengah lembaran tipis yang rapuh itu berwarna biru, lalu semakin biru hingga perlahan menghitam di tengahnya, tepat di pusat raga Sophie. Matanya perpaduan antara tajam dan lembut alam. Sophie cantik sekali!

Ketika sedang menggapai-gapai serbuk sari bunga di belakang rumah nenek Lisa, Sophie bertemu peri Jelita. Keduanya berkenalan. Dikira Sophie, peri Jelita hanya kebetulan ada di situ. Padahal tidak. Peri Jelita diutus kupu-kupu raksasa Kano, penguasa Negeri Kupu. Sophie yang kesepian terpekik senang saat peri Jelita mengatakan, Kano akan membawanya ke Negeri Kupu.

” Tapi kamu terlalu cantik.”

” Apa salah?”

” Ya. Semua kupu akan membencimu. Karena mereka harus berjuang dulu untuk dapat tinggal di Negeri Kupu.”

” Jadi bagaimana?”

” Datangilah tempat tuan Kano sering berkelana. Kalau kebetulan dia melihatmu, ingat! Harus kebetulan. Dia akan membawamu pulang ke negerinya dan menyebutmu sebagai ratu yang selama ini dicari. Persis seperti yang diceritakannya pada rakyat kupu selama ini.” Peri Jelita lalu menyebutkan tempat yang dimaksud kepada Sophie. Di benaknya, terbayang dunia yang tak pernah sepi. Karena Sophie sendirian.

Gereja lain, pukul 9 pagi. Sophie hinggap lagi di kursi sebuah ruangan. Mendengar sepenggal dua penggal khotbah pendeta Baron, berharap tersebut nama yang dicari-carinya. Berkenalan dengan beberapa orang. Melayang-layang sebentar, lalu beterbangan mengitari ruang. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Di gereja ini, tak ada orang yang tertarik berkenalan dengannya. Semuanya serius. Seakan tersihir oleh isi pesan yang disampaikan pembawa pesan. Tak ada yang matanya ” lima watt”. Daya magis yang luar biasa memang.

” Pak…Pak…! Bu! Halo. Halo…..!” Halo….! Suara Sophie melengking tinggi. Tubuhnya digoyang-goyangkan sekuat tenaga. Sungutnya bergetar hebat. Serbuk warna di sayapnya berguguran. Tapi tak ada yang menoleh. Tak ada yang menggubris. Tak ada yang mendengar. Cuma pendeta Baron. Karena dia selalu percaya, kupu-kupu itu, kupu-kupu yang selalu datang setiap Minggu itu, adalah gadis kecilnya yang cantik. Yang meninggal bersama temannya tahun kemarin. Sepeda motor yang mereka kendarai terseret truk gandeng besar.

Badannya utuh. Tapi dokter bilang, Lita mengalami luka dalam yang parah. Anak penolong umat itu tak tertolong.

” Terima kasih tetap setia datang, Sophie…Duduklah dengan manis. Nanti tuan yang kau cari datang juga.”

Sophie diam saja. Dia tidak menjawab. Hanya tertunduk-tunduk berjalan tanpa memikirkan apa pun. Badannya lemah sekali. Semangatnya menyusut. Dia lalu keluar.

Di depan pintu gereja, dalam kesunyian hati dan kelelahan jiwa, suaranya lirih membisik, ” Tuan kau di manakah?”

Sophie lalu masuk hutan, tropis. Rimbun. Basah. Lembab. Dia terbang menyelang-nyeling pepohonan. Kesana-kemari. Melayang tinggi, menukik ke bawah.

Melayang lagi, membumbung sampai ke atas, tinggi. Terus ke atas, terus, dan terus…. Tinggi sekali. Sophie tidak pernah tahu, dirinya terus melesat, bahkan sampai terlalu tinggi. Dia tidak tahu, dia tak pernah kembali. Di hutan itu, tuannya telah menjemput.

Di dalam gerbong kereta api, Jeffrey termenung sendirian. Mereka-reka, akan seperti apa jabang bayinya nanti. Perjalanan Solo-Jakarta sehabis undangan berkhotbah masih lima jam lagi.

Di rumah sakit, Paula tengah berjuang antara hidup dan mati. Dia tak menyangka, bayinya lahir secepat itu. Baru 7 bulan belum genap tiga minggu, namun manusia mungil itu sudah mendesak keluar. Jam 2 subuh tadi dia sudah menendang-nendang tak beraturan. Perut Paula serasa dililit-lilit. Sakitnya tak terkira. Ambulance segera datang setelah Paula dengan susah payah menelepon sambil mengejan-ngejan. Anak ini begitu memaksa mendesak keluar. Membuat angannya bersalin ditemani Jeffrey di sisinya, buyar.

Jeffrey…..! Lengkingan suara Paula membelah pagi.

Dua jam setelah berjuang kesakitan, derita Paula mengejan-ngejan akhirnya selesai. Dia tergolek lunglai. Tak sempat menanyakan apa-apa pada dokter. Energinya terkuras habis. Rasa lemah luar biasa menyergapnya. Tapi Paula lega.

Di pintu masuk ruang bersalin, Jeffrey masuk tergopoh-gopoh.

Dokter…Dok…Anak saya apa? Dia disambut senyum bangga khas dokter yang sukses menangani persalinan pasiennya.

” Selamat Pak Jeff. Anak Anda cantik sekali. Ibunya juga selamat,” dokter menyambut Jeffrey sambil mengulurkan bayi dalam dekap lengannya.

Si bayi cantik, cantik sekali. Kulitnya lembut. Tatapannya masih membayang. Tangannya bergoyang lembut, seperti mengepak. Yah, tepatnya memang mengepak. Si bayi terus mengepak, lalu perlahan terlepas dari genggaman dokter lalu hinggap di lengan Jeffrey.” Sophie…” Jeffrey menyambut, haru.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae