Senin, 30 Agustus 2010

Cerita Rakyat di Jombang Menuggu Ajal;

Sebuah Mutiara Yang Terlupakan
Aang Fatihul Islam
http://forumsastrajombang.blogspot.com/

Ijo dan abang itulah dua kronim yang selalu melekat pada kota Jombang, sebuah perpaduan antara golongan santri dan abangan. Jombang adalah sebuah analogi miniatur kecil pluralisme yang terwakili dua akronim ijo dan abang. Jombang walaupun hanya kota kecil, tetapi di dalamnya tersimpan banyak hal menarik. Ini yang menyebabkan kota jombang selalu menarik untuk dikaji. Jombang tiada henti-hentinya menjadi sorotan, mulai sebutan kota santri, kota kelahiran Riyan sang jagal, kota kelahiran Ponari Sang dukun cilik, kota budaya, sastra dan sebagainya. Sejarah mencatat kota ini banyak melahirkan para pelopor yang menebarkan benih-benih pluralisme, sastra dan juga budaya baik di Jombang sendiri maupun di luar Jombang sampai di hampir seluruh pelosok tanah air. Dari sabang sampai merauke siapa yang tidak kenal Jombang, bahkan Negara tetanggapun juga sudah akrab dengan nama Jombang. Karena sejarah mencatat tokoh-tokoh yang punya peran vital di Indonesia dan di luar negeri, banyak yang berasal dari Jombang.

Dalam kancah pergulatan sastra dan budaya di Jombang, ternyata masih banyak hal yang seringkali kita lupakan. Maka dengan bermunculannya para pemerhati sastra dan budaya di Jombang, merupakan nafas segar bagi pemertahanan budaya dan sastra yang mulai lunglai. Di Jombang sebenarnya banyak hal yang bisa kita gali, mulai dari varian budaya yang berserakan, misalnya: kesenian topeng, tari, besutan dan masih banyak lagi. Sastra yang bertebaran dimana-mana misalnya dapat kita lihat para penggiat sastra yang tergabung dalam komunitas Lembah Pring yang juga kerap mengadakan Gladak Sastra yang penuh inspiratif, dan komunitas-komunitas sastra yang selalu berusaha untuk tetap mempertahankan eksistensi dunia sastra di Jombang. Para penelusur sejarah, penggiat sastra dan budaya yang bermunculan, merupakan harapan baru bagi tumbuh-kembangnya peradaban sejarah, budaya dan sastra di Jombang pada khusunya. Namun kita semua perlu memberikan sumbangsih pemikiran demi keberlangsungan kekayaan sastra dan budaya di Jombang yang mulai menggeliat.

Dalam hal ini, penulis mencoba untuk mengungkap hal yang masih terlupakan yaitu dalam Gerbong Sastra, dalam hal ini adalah cerita rakyat yang biasa disebut dengan sastra lisan atau seringkali di sebut ‘folklor’ yang ada di Jombang. Ketika ditelusuri ternyata tidak banyak masyarakat Jombang yang masih memelihara kelestarian cerita rakyat, misalnya tidak banyak masyarakat Jombang yang faham betul tentang cerita rakyat di Jombang dan ini juga ditopang dengan kurangnya perhatian instansi terkait. Faktor lain adalah keberadaan cerita rakyat juga sudah tergantikan media visual dan audio visual seperti radio dan televisi yang menyebabkan berkurangnya cerita rakyat yang masih diberikan pada anak-anaknya seperti yang dilakukan pada waktu dulu sebelum media visual dan audio visual muncul di tengah-tengah kita. Hal ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Jombang, tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Suripan Sadi Hotomo (1991:1) tokoh pemerhati sastra lisan, mengatakan bahwa “di Indonesia perhatian terhadap sastra yang tidak tertulis (sastra lisan) memang kurang sekali dibanding sastra tulis”. Karena sifat sastra lisan adalah dari mulut ketelinga lalu ke mulut (dari mulut ke mulut), maka penulis khawatir ketika orang-orang yang tahu dan faham tentang sastra lisan sudah tidak ada lagi, maka sastra lisan yang ada di Jombang ini akan punah seiring dengan perjalanan waktu. Padahal keberadaannya merupakan mutiara yang sangat berharga bagi keberlangsungan kantung sastra dan budaya di Jombang.

Sebenarnya ada banyak cerita rakyat yang ada di Jombang namun sayangnya belum terbukukan, antara lain cerita Putri Tunggorono dan Maesosuro, Kebokicak Dapur Kejambon, Dung Cinet, Dung Mangu, Dung Budeng, Palemahan Mojokrapak, Sambong Santren, Banjardowo, Topeng Jatiduwur dan sebagainya. Walaupun ada sebagian yang sudah ditulis, akan tetapi hanya sebagian kecil saja. Jadi bisa dikatakan bahwa masih banyak cerita-cerita rakyat lain yang belum terlacak dan terbukukan. Kemudian ketika membincangkan tentang budaya di Jombang, ternyata banyak hal yang kita tahu mulai dari Besutan, Jaran dor, Tari Remo, Reog dan sebagainya. Ada sekitar 23 kekayaan budaya yang ada di Jombang. Nah, sekarang kalau kita menengok sastra lisan dalam hal ini cerita rakyat yang ada di Jombang, Faktor usia pun tidak menjamin orang tersebut tahu benar cerita rakyat yang ada di Jombang dengan fasih Bahkan mereka tidak tahu sama sekali. Ini merupakan sebuah keprihatinan tersendiri, kalau sampai orang-orang yang faham cerita rakyat di Jombang sudah habis maka apa yang akan terjadi nanti, otomatis kantung-kantung sastra lisan di Jombang akan punah. Tentunya kita tidak ingi itu terjadi bukan?

Karya sastra merupakan mutiara yang sangat berharga, karenanya di dalamnya baik sastra tulis maupun lisan banyak hal berharga dapat kita temukan: nilai budaya, ajaran moral, falsafah kehidupan, sejarah, psikologi, realisme sosial dan sebagainya yang kesemuanya itu tercermin dalam karya sastra atau sering di sebut sebagai mimesis. Mimesis merupakan realita yang ada di masyarakat yang tercermin dalam karya sastra. Mimesis ini dapat kita temui pada buku “Tentang Sastra” karya Lexemburg (1991: 15). Mimesis mulai ada sejak zaman filsuf Plato dan muridnya Aristoteles. Sepengetahuan saya, penelitian sastra lisan ini juga belum banyak dilakukan, apalagi di Jombang. Hal ini mungkin juga ditopang dari sulitnya untuk mendapatkannya karena tidak banyak yang memeliharanya. Maka karya sastra sebenarnya juga merupakan media pembelajaran yang cukup efektif dalam melakukan silaturrahmi wacana, walaupun tidak bertemu dengan penulisnya langsung kalau sastra tulis maupun penceritera berupa sastra lisan.

Dari uraian permasalahan di atas, cerita rakyat di Jombang sebagai mutiara yang terlupakan seharusnya akan lebih arif dan bijaksana ketika para pemerhati sastra dan budaya di Jombang dan juga pemerintah segera menyikapinya dengan cara mengambil langkah kongkrit dan reliable, misalnya dengan mengakomodir kantung-kantung sastra lisan di Jombang yang masih berserakan, kemudian segera membukukannya. Pembukuan cerita rakyat di Jombang akan te-realisasi ketika ada kerjasama dari berbagai pihak untuk segera melacak dan mendapatkan data cerita rakyat di Jombang dengan cara wawancara dan mencatatnya kemudian mengumpulkannya menjadi satu, untuk kemudian dijadikan sebuah kumpulan (antologi) cerita rakyat di Jombang. Supaya kekhawatiran yang selama ini menghantui kita akan segera berakhir. Untuk penyikapan yang lebih bijaksana saya serahkan sepenuhnya kepada semua pihak yang masih peduli dengan nafas sastra dan budaya di Jombang, kota yang penuh dengan mutiara. Apakah akan membiarkan mutiara itu hilang tergerus arus begitu saja, ataukah segera menyikapinya dengan arif dan bijaksana? Semuanya terserah kita, karena nasib keberlangsungan hidup sastra lisan di Jombang ada di tangan kita. Semoga keberlangsungan sastra lisan di Jombang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya segera bisa diselamatkan dari keter-ancaman kepunahan. Amin.

Dimuat Radar Mojokerto-Jombang 22 Agustus 2010.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae