Selasa, 09 Maret 2010

Mpu Prapanca

MT Arifin
http://suaramerdeka.com/

”Ambeg sang maparah Prapanca kapitut mihati para kawiswarang para Milwamarnna ri kastawa nrepati dura pangiket ika lumra ing sabha Aning stutya ri jong bathara Girinatha…,” demikian bunyi Pupuh XCIV/ 1 kakawin Nagarakretagama, menerangkan bahwa orang yang dengan paraban Prapanca, tergerak hati menyaksikan para pujangga besar di negara, ikut mengarang madah pujian untuk Baginda: tanpa harapan akan tersebar merata di istana. Ia hanya bermaksud memuji Baginda Bhatara Girinata….

Mpu Prapana adalah pejabat tinggi agama Buddha (dharmadhyaksa kasogatan) dan seorang kawi (sastrawan terdidik) Majapahit era Brawijaya III, yakni saat berkuasa Dyah Hayamwuruk yang bergelar Sri Rajasanagara.

Beberapa syair dalam metrum kakawin gubahannya: Parwasagara, Bhismaranantya, dan Sugataparwawarmnana, di samping Tahun Saka dan Lambang. Ia juga membabar keris Ki Nagakumaja 9 dhapur seluman, luk-13, pamor bendhasagada khadam Nagabhuwana yang dipersembahkan kepada Hayamwuruk. Namun karya puncaknya kakawin berupa Nagarakretagama (Sejarah Pembangunan Negara), yang terdiri atas 98 pupuh dengan judul asli ”Desawarnnana” (uraian tentang desa-desa) dan digubah di Desa Kamalasana yang terletak di lereng gunung, pada September-Oktober 1365. Penyebutan kata Nagarakretagama hanya tercatat pada kolophon yang ditambahkan pada akhir teks karya sastra. Kakawin ini ditemukan di Puri Cakranegara, Lombok (1894), dan jadi populer karena judul terbitan JLA Brandes: ”Nagarakretagama, Lofdicht van Prapanca opa koning Rajasanagara, Hayam Wuruk, van Majapahit, uitgegeven naar het eenige daarvan bekende handschrift aangentroffen in de puri te Tjakranegara op Lombok” (1902), dan terbitan terjemahannya oleh Prof H Kern (1905).

Nagarakretagama merupakan pujasastra, yakni suatu karya sastra yang digubah untuk menjunjung tinggi raja yang tengah berkuasa, dengan alasan cinta bakti kepada Baginda.

Karena raja adaah sang panikelan tanah (sang pelindung yang dihormati) sehingga syair-syairnya cenderung sarwanges dengan menghindari hal-hal yang negatif. Namun, berbeda dari metrum kekawin semacam yang biasanya digubah atas perintah raja yang berkuasa, Nagarakretagama justru ditulis atas inisiatif Prapanca setelah diberhentikan dari jabatan dharmadyaksa kasogatan (dalam usia muda), dan kemudian meninggalkan ibu kota menjadi seorang pertapa (kawi sunya) di pedesaan. Karena itu tidaklah tepat anggapan dari Berg (1965), yang mengira jika Nagarakretagama merupakan a priestly statement atau amandemen Prapanca yang fungsinya seperti Arjunawiwaha dan pujasastra Sanskrit lain.

Pada era itu, terdapat pula kakawin besar lain yang juga bersifat pujasastra, seperti karya Mpu Tantular: Arjunawijaya (Kemenangan Arjuna) dan Sutasoma atau Porussadasanta (Si Pelahap Manusia yang Ditundukkan). Kedua kisah dengan topografi India, sajiannya mengandung epik, didaktika agamis dan moralistik. Dibandingkan karya-karya Mpu Tantular, kekuatan Nagarakretagama terletak pada sajian mengenai masyarakat Jawa abad ke-14 sebagai contemporancity of evidence, yakni penulis adalah saksi mata dan jadi bagian dari peristiwa yang ditulis itu. Corak sosial dari diskripsi-deskripsi liris Nagarakretagama telah memberikan informasi tentang kehidupan istana Majapahit, roda pemerintahan, aktivitas kemasyarakatan dan sejarah Singasari.

Suatu gambar kesinambungan dan perubahan yang berkaitan dengan dimensi waktu dan ruang, serta aspek struktural dan proses-proses kesejarahan yang faktual. Fakta-fakta yang fragmentatif disusun dalam sistematika metrum kakawin, digubah dengan citarasa bahasa dan kidung bermutu tinggi serta indah.

Jika membandingkannya dengan kitab-kitab Babad Tanah Jawi yang sarat mitologi —unsur sejarah hanya sebagai faktor sekunder— terasa sekali Nagarakretagama menyajikan uraian reportase mendalam dengan menempatkan sejarah sebagai faktor primer sehingga kakawin itu merupakan karya sastra sejarah tertua (bersama Serat Pararaton dan Tantu Panggelaran), yang keandalan informasinya dapat dibandingkan peninggalan prasasti dan piagam seperti termuat dalam Oud-Javaansche Dorkonde, di samping berita-berita dari sumber negeri China.

Yang menggelitik pula ternyata Prapanca adalah nama samaran dari penggubah metrum kakawin Nagarakretagama. Dalam pupuh XCVI/ I dinyatakan prapanca pra cacah panca, artinya prapanca adalah pra-lima buah, bercirikan pra-cacah (bicaranya lucu), pra-pongpong (pipi sembab), pra-cacad (mata ngeliyap), pro-congcong (ketawanya ngakak). Menurut H Kern, kata prapanca artinya kesedihan rintangan untuk laku utama (penyesatan, nafsu, kesombongan). Mengapa Prapanca dijadikan nama samaran? Jawaban muncul setelah dikaitkan dengan pancaksara (lima-aksara) yang ditulis Prapanca saat mengunjungi Taman Sugara.

Tatkala Slametmulyana mengontrol sinyal Nagarakretagama dengan Piagam Trowulan (kepingan III) dan Piagam Sekar produk era Hayamwuruk, menemukan nama dharmadhyaksa kasogatan Dang Acarya Nadendra. Nadendra (Nada-Indra) merupakan pejabat saat itu, yang namanya terdiri atas lima aksara: Na, Da, Na, Da, Ra. Simpulannya, Prapanca adalah nama samaran dari Dang Adarya Nadendra, putra dharmadhyaksa kasogatan Dang Acarya Kanakamuni. Penggunaan samaran Prapanca, dimungkinkan Nadendra tengah diliputi kesedihan akibat diberhentikan dari jabatan. Ia menjadi seorang pertapa di Desa Kamalasana, yang dalam karyanya sering pula memakai nama samaran Mpu Dusun. Suatu otoritas sastra tinggi sebagai antitesis sastra-kedhaton.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae