Sabtu, 20 Maret 2010

Menjelajah Alam Mistisme Tengger

Judul Buku: Mistisme Tengger
Penulis: Capt. R.P. Suyono
Penerbit: LKiS, Yogyakarta
Cetakan: I (Pertama), Juni 2009
Tebal: x + 369 halaman
Peresensi: Humaidiy AS *)
http://oase.kompas.com/

Mistik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hal-hal gaib yang tidak terjangkau oleh akal manusia, tetapi ada dan nyata. Para antropolog atau sosiolog mengartikan mistik sebagai subsistem yang ada pada hampir semua sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia dalam mengalami dan merasakan “bersatu” dengan Tuhan. Mistik merupakan keyakinan yang hidup dalam alam pikiran kolektif masyarakat. Alam pikiran kolektif akan abadi meskipun masyarakat telah berganti generasi. Demikian pula dengan dunia mistik orang Jawa. Keyakinan ini telah hidup bersamaan dengan masyarakat Jawa. Keyakinan ini telah hidup bersamaan dengan lahirnya masyarakat Jawa, diturunkan dari generasi ke generasi hingga kini.

Sebagaimana judulnya, “Mistisme Tengger”yang disusunoleh Capt. R.P. Suyono ini berusaha merekam kepercayaan orang-orang Tengger dikawasan Gunung Bromo mengenai mikrokosmos dan makrokosmos, hubungannya dengan kekuasaan para dewa dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di alam dunia dan swarga. Dari pembahasan asal muasal inilah lahir berbagai kepercayaan dan keyakinan khas Tengger (Jawa) yang disebut ngelmu-ngelmu dan ramalan hidup yang hingga saat ini masih diyakini dan dijalankan oleh mereka.

Buku “Mistisme Tengger” merupakan buku ketiga dari Seri Dunia Mistik Orang Jawa yang disusun oleh Penulis, setelah sebelumnya terbit Dunia Mistik Orang Jawa; Roh, Benda dan Ritual sertaAjaran Rahasia Orang Jawa dengan penerbit yang sama. Sebagaima diakui penulis dalam kata pengantar buku ini, tiga rangkaian penerbitan buku tersebut dilatarbelakangi oleh proses panjang penelaahan naskah-naskah kuno peninggalan Belanda sebelum Perang Dunia II. Salah satunya terhadap De Javaanxche Geestenwereld, karya seorang javanologi berkebangsaan Belanda bernama Van Hien. Dalam perantauannya sekitar permulaan tahun 1900-an di pedalaman pulau Jawa, Van Hien berhasil mengumpulkan catatan mengenai kebiasaan, mistik dan kebudayaan orang-orang Jawa waktu itu. Hasil catatannya itulah – yang tentu saja berbahasa Belanda–yang masing-masing sekitar 400 halaman, dengan susah payah dialihbahasakan oleh Suyono ke dalam bahasa Indonesia.

Dalam uraiannya, Capt. r.P. Suyono membagi buku ini menjadi empatbelas bab; yakniKisah Penciptaan bumi Menurut Legenda Hindu-Jawa, Para Dewa Orang Hindu, Kegagalan Penciptaan manusia Oleh Brahma, Asal Mula Orang Tengger dan Ilmunya, Pembagian Musim, Manik Maiya, Alasan Oang Tengger Gemar Memakan Bawang, Perhitungan Musim Orang Tengger-Parsi di Jawa, Hari baik dan Buruk secara umum, Pengaruh Bintang pada Sifat Manusia dan Pekerjaan, Pergantian
Nasib Manusia, Ngelmu-Ngelmu, Versi Lain Perayaan Kasada dan Terjadinya Pohon Kapuk Randu. Dari sini, pembaca dapat memahami bahwa ternyata orang Tengger yang bermukim di kaki gunung Bromo sudah sejak lama menguasai banyak “ilmu”.

Studi tentang Kebudayaan Jawa

Studi mengenai kebudayaan Jawa memang menarik banyak kalangan. Di antaranya terdapat sejumlah buku yang dibuat oleh orang Belanda; salah satunya selain Van Hien adalah PJ Zoetmoelder yang
sudah diterjemahkan dengan judul Manunggaling Kawula Gusti, pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa – Suatu Studi Filsafat (Gramedia, 2000) yang mengkaji kebudayaan Jawa dalam perspektif filsafat. Selain itu ada Niels Mulder, juga seorang Belanda yang menggeluti studi Jawa dalam perspektif mistisme. Doktor ilmu-ilmu Sosial dengan disertasi berjudul Kebatinan dan Kehidupan Sehari-hari di Jawa Dewasa Ini juga menerbitkan buku berjudul Mystism in Java Ideology in Indonesia yang memiliki kesamaan sekaligus perbedaan dengan kajian yang dilakukan oleh Van Hien.

Letak persamaannya, keduanya meletakkan ketertarikan studi yang erat pada satu titik yang sama: mistisme atau kejawen. Perbedaannya, Mulder mencoba menarik benang merah dari asal muasal orang Jawa dengan praktik sehari-hari yang terjadi dalam masyarakat Jawa, sampai pada pemakaian istilah-istilah Jawa dalam berbangsa dan bernegara (di Indonesia) dalam kisaran tahun tahun 1990-an.

Sebagai seorang antropolog, ia berusaha menguak lebih dalam “misteri orang Jawa”, khususnya Jawa Tengah bagian selatan yang merupakan tempat risetnya. Sementara buku ini, secara spesifik membahas asal muasal lahirnya berbagai fenomena mistisisme khas Tengger sebagaimana disebutkan di atas.

Ajaran

Mistisme-Kejawen dan Kesempurnaan Hidup dalam berbagai kajian yang ada, orang Jawa, termasuk orang Tengger, selalu mempertanyakan keberadaan mereka. Masyarakat Tengger percaya bahwa nenek moyang mereka adalah orang-orang Hindu Wasiya yang beragama Brahma, yang pada 100 SM mendiami di pantai-pantai sekitar Kota Pasuruan dan Probolinggo. Dengan kedatangan agama Islam di pulau Jawa pada 1426 M, orang-orang Hindu ini kemudian terdesak dari daerah pantai hingga
akhirnya menetap di daerah yang sulit dijangkau oleh para pendatang, yaitu di daerah pegunungan
Tengger. Di sana mereka membentuk kelompok tersendiri yang hingga kini masih dikenal sebagai orang atau tiang Tengger (Bab 4, hal. 23).

Lebih jauh, pada sekitar abad ke-16, para pemuja Brahma di Tengger kedatangan pelarian dari orang Hindu Parsi (Persia). Akhirnya, masyarakat Tengger yang semula beragama Brahma beralih ke agama Parsi, yakni agama “Hindu Parsi”.

Ajaran mistis dan ngelmu-ngelmu jika dirunut pada muaranya berasal dari pemujaan terhadap matahari, bulan dan bintang-bintang sebagai pengendali dari keempat unsure utama (api, air, udara dan tanah). Kenyataan ini misalnya dapat dilihat dari ngelmu hitungan, yang berkitan dengan bintang rizki, bintang celaka, bintang gelap dan sebagainya. (hal. 51, 59, 67 da 71).

Dalam tradisi mistik, seperti di Jawa, proses akulturasi agama-agama yang ada memungkinkan teknik spiritual yang ditempuh memang beragam: sebagian memakai semedi disertai mantra, ada yang memusatkan diri pada chakra (pusat okultis di dalam tubuh), , beberapa lagi menggunakan dzikr Sufiatau tirta Yoga meditasi di dalam air atau “kungkum”), demi tujuan yang beraneka pula. Juga mengenai lembaga semisal slametan, guru kebatinan dan lain sebagainya yang menjadi media untuk berhubungan dengan Sangkan Paraning Dumadi. Menurut Paul Stange (2009), semua itu bahkan mencerminkan pluralitas keagamaan di Jawa pada saat ini sekaligus mempengaruhi perjalanan sejarahnya.

Dari penelusuran bab demi bab buku ini, pembaca akan sampai pada premis bahwa masyarakat Jawa sangat kental dengan nuansa intuitif dan penuh kesahajaan dalam menelaah suatu keadaan: perasaan lebih dikedepankan daripada rasio atau pencarian bukti yang lebih konkret, atau dalam bahasa yang lain, lebih mengedepankan aspek rohani/jiwani daripada masalah-masalah yang phisik atau profan.

Begitu pula adanya ajaran bahwa keberadaan manusia di dunia ini hanyalah “mampir
ngombe” – (numpang/singgah hanya untuk sekedar minum), yang bagi orang Jawa dimaknai bahwa kehidupan dunia ini adalah sementara. Tidak lebih dari sekedar “terminal” menuju Yang Maha Kuasa. Dalam perjalanan itu, orang Jawa perlu melalui tingkatan-tingkatan guna mencapai kesempurnaan hidup. Dengan cara itu, manusia diharapkan akan kembali dan bersatu dengan Tuhan. Orang yang
menganut faham kejawen yakin, Tuhan adalah asal-usul semua yang ada di dunia ini.

Hal lain, pembaca akan menemukan masih digunakannya Bahasa Melayu kuno yang dicampur bahasa Jawa sesuai kebiasaan dahulu, terutama dalam penjelasan bagan-bagan ngelmu yang berserakan di di beberapa tempat dalam buku setebal 369 halaman ini. Tampak Suyono membiarkan sesuai aslinya agar dapat mudah dirasakan arti dan maknanya. Disamping kenyataan bahwa bahasa Jawa sendiri pun, telah bercampur dari satu daerah dengan daerah lainnya waktu itu. Yang tentu saja pada setiap daerah di Jawa tersebut, mempunyai kekhususan tersendiri dalam ucapan daerah setempat.

Mengagumi Tengger, tentu tak cukup sekedar menyeruput kenikmatan landscape gunung Bromo atau keasyikan menyaksikan perayaan Kasada, lantas mengenal Tengger seutuhnya, untuk sesaat kemudian melupakannya kembali. Hadirnya buku ini, sebagaimana buku-buku sebelumnya, diharapkan tidak hanya memberi wawasan utuh tentang segala aspek yang melingkupi kekayaan kebudayaan Tengger, tetapi juga memberi pencerahan dan kebijaksanaan bagi pembaca untuk lebih menghargai local wisdom (kearifan lokal) yang nota bene adalah milik kita sendiri. Selamat membaca!

*) Humaidi as Maidy, Pustakawan pada MTs Ali Maksum Ponpes Krapyak Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae