Jumat, 29 Januari 2010

Rumah Puisi, Rumah di Telapak Dua Gunung

Ahda Imran
http://www.pikiran-rakyat.com/

SELEPAS Kota Padangpanjang, di Kanagarian Ai Angek Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat, terdapatlah setumpak tanah di atas ketinggian yang terletak di pertemuan telapak Gunung Singgalang dan Gunung Merapi. Di situlah letaknya Rumah Puisi. Menyendiri dikelilingi areal kebun, persawahan, dan sebuah jalan kecil menurun berbatu menuju jalan besar yang menikung. Yang disebut Rumah Puisi itu adalah sebuah bangunan yang terbilang megah dan nyaman. Nyaris seluruh bagian depan dan sampingnya berdinding kaca sehingga apa yang terdapat di dalam gedung itu, yakni ruang diskusi dan perpustakaan, dan semua kegiatannya bisa tampak dari luar.

Beberapa meter dari Rumah Puisi terdapat sebuah rumah dengan dua kamar yang nyaman. Rumah itu diperuntukkan bagi sastrawan tamu (writer residence) yang merupakan salah satu program dari Rumah Puisi. Selama satu bulan, sastrawan dipersilakan tinggal di situ untuk berkarya, seperti novelis Ahmad Tohari dan penyair D. Zawawi Imron yang telah berada sebulan di situ sebagai sastrawan tamu. Tak jauh dari rumah sastrawan juga terdapat sebuah musala yang sejuk dengan bagian dinding yang ditempeli baliho besar puisi Taufiq Ismail, “Ada Sajadah Panjang”. Sementara di dinding samping rumah sastrawan juga menempel baliho lainnya, masih dengan puisi Taufiq Ismail, “Dua Gunung Kepadaku Bicara”.

Inilah Rumah Puisi yang memang dibangun penyair Dr. (HC) Taufiq Ismail. Sebuah tempat yang bermula muncul dari niatan Taufiq Ismail yang mungkin agak terasa subjektif, yakni untuk menyimpan koleksi buku-bukunya yang berjumlah 6.000 judul agar masyarakat bisa memanfaatkannya sebagai wujud rasa tanggung jawab pada kemajuan kampung halamannya. Terutama bagi anak-anak muda di daerah-daerah di Sumatra Barat yang aksesnya pada buku tidaklah semudah mereka yang ada di kota-kora besar di Pulau Jawa.

Akan tetapi, niatan penyair yang selama sepuluh tahun (1998-2008) begitu militan mengakrabkan karya sastra pada guru dan siswa di seluruh Indonesia sejak 1998 itu, kemudian berkembang lebih dari sekadar menjadikan tempat tersebut sebagai perpustakaan, bentuk sumbangsihnya pada kampung halaman. Apalagi, sekaligus demi romantisme menghabiskan hari-hari di masa tua seperti halnya Ajip Rosidi yang membuat rumah peristirahatan dan gedung perpustakaan di Pabelan Magelang, Jawa Tengah.

“Apakah ini bentuknya seperti perpustakaan tempat buku disimpan begitu saja? Itu memang bermanfaat, tetapi boleh dikatakan peminat datang pergi, meminjam mengembalikan. Nah, ketika itu kami di majalah sastra Horison sedang melakukan kegiatan besar dalam memperkenalkan karya sastra pada guru dan siswa. Jadi tempat ini akan menjadi tempat kegiatan pelatihan guru-guru dan siswa, penggunaan akses buku di perpustakaan yang nanti akan terbentuklah apresiasi sastra,” tutur Taufiq Ismail menjelaskan dalam percakapan kami malam itu (9/1) di Rumah Puisi.

Rumah Puisi yang terbilang megah ini, termasuk untuk ukuran sebuah galeri seni rupa di Jakarta atau Bandung sekalipun, mulai dibangun 20 Februari 2008. Dan hingga Desember 2008 bisa dikatakan seluruh bagian kompleks Rumah Puisi ini telah rampung, kecuali palanta (pendopo) yang rencananya akan berada di antara musala dan rumah sastrawan. Selain menghadirkan dua sastrawan tamu, selama Desember 2008 kemarin, Rumah Puisi telah memulai programnya dengan pelatihan guru bahasa dan sastra Indonesia yang datang dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatra Barat, juga pertemuan Sanggar Sastra Siswa Indonesia (SSSI) se-Sumatra Barat, dan silaturahmi dengan sastrawan se-Sumatra Barat.

Dari seluruh sasaran yang diandaikan, terkesan Rumah Puisi lebih berkonsentrasi pada guru-guru dan siswa. Dengan kata lain, Rumah Puisi tetaplah menjadi bagian yang tak bisa disendirikan dari militansi Taufiq Ismail, bersama sejumlah sastrawan di majalah Horison yang dikomandoinya untuk meningkatkan minat baca guru-guru dan siswa pada karya sastra.

Bentuk militansi ini, misalnya, bisa dilihat dengan angka bagaimana selama sepuluh tahun Taufiq Ismail dan tim redaktur majalah Horison telah menggulirkan sepuluh program gerakan membawa sastra ke 213 SMA di 164 kota di 31 provinsi; membawa 113 sastrawan dan 11 aktor untuk membaca karya sastra dan berdiskusi dengan siswa dan guru; melatih 2.000 guru dalam program membaca, menulis, dan apresiasi sastra (MMAS); selama 11 tahun menyalurkan karya siswa dan guru dalam sisipan Kakilangit Majalah Horison; menerbitkan 8 antologi puisi, cerpen, fragmen, novel, serta, serta esai yang dikirimkan ke 4.500 perpustakaan SMA; membentuk 30 sanggar sastra siswa di seluruh Indonesia.
**

MENATAP Rumah Puisi di antara dua telapak gunung yang menjulang megah dan panorama alam Minangkabau yang elok itu, adalah menatap sebuah kerja besar dalam manajemen pengelolaannya ke depan sehingga tempat itu kelak tidak hanya akan menyerupai “kastil” yang terasing dari perkembangan sastra Indonesia. Dari mulai manajemen program, mengelola jaringan, hingga, ini yang penting, pembiayaan operasionalnya. Tentu saja seluruhnya ini telah dipikirkan jauh-jauh oleh Taufiq Ismail.

Taufiq Ismail menjelaskan bagaimana pembangunan Rumah Puisi ini berasal dari kocek pribadinya ketika ia mendapat Hadiah Sastra dari Habibie Centre senilai 25.000 dolar Amerika Serikat (dipotong pajak Rp 200 juta), ditambah bantuan dari anaknya Bram Ismail. Ihwal sumber pendanaan operasional bagi kelangsungan program Rumah Puisi mendatang, ia lebih menekankan pada strategi bagaimana hendaknya lebih dulu Rumah Puisi bisa rampung dan mulai membuat program. Rumah Puisi dan program- program yang telah berjalan itulah yang akan menjadi bekal untuk mencari sumber pendanaan.

“Kami memilih langkah mendirikan dulu Rumah Puisi, setelah itu membuat program dan rencana. Kemudian kita ‘jual’ rencana itu,” ujarnya seraya juga membayangkan betapa banyak sandungannya ke arah itu.

Namun yang tak kalah penting bagi Rumah Puisi mendatang tampaknya adalah bagaimana tempat yang “mewah” itu dikelola oleh tim manajemen pengelolaan. Bahkan, kelak inilah tulang punggung yang akan menentukan makna kehadiran Rumah Puisi, baik bagi perkembangan sastra di Sumatra Barat maupun di Indonesia. Tak hanya merancang program dalam konteks apresiasi sastra bagi dunia pendidikan, tetapi juga program bagi perkembangan sastra itu sendiri. Itu hanya bisa dimulai dengan melakukan inventarisasi komunitas-komunitas sastra yang ada di Sumatra Barat sehingga mereka bisa merasa memiliki Rumah Puisi.

Dalam percakapan bersama penyair Gus Tf dan Iyut Fitra di Payakumbuh, keduanya menyambut baik kehadiran Rumah Puisi. Namun keduanya melihat sampai sejauh ini Rumah Puisi belum menyentuh secara keseluruhan komunitas sastra yang ada di Sumatra Barat. ” Untuk program ke depan Rumah Puisi harus melakukan inventarisasi komunitas-komunitas sastra di Sumatra Barat ketimbang membuat program sendiri. Jangan sampai sastrawan Sumatra Barat hanya jadi penonton dan tamu. Mereka harus dilibatkan dan menjadi bagian di dalamnya,” ujar Iyut Fitra.***

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae