Sabtu, 20 Desember 2008

Pesona Alam Pedesaan Bernuansa Khas Jawa

Satu yang dianggap sakral di Kampung Djowo ini adalah Gamelan Mangkunegaran, peninggalan Sunan Kalijaga.

Heri C Santoso
http://jurnalnasional.com/

Suasana rumah makan sangat alami. Dengan rasa makanannya
yang khas dan sangat nikmat.


(Kendal, 10-10-2007, Paku Buwono XIII)

PAGI. Matahari bersinar cerah. Udara sejuk terasa ketika saya memasuki wahana wisata pedesaan bernuansa khas Jawa: Kampung Djowo Sekatul, Dukuh Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Kendal, Jawa Tengah.

Kampung Djowo Sekatul terletak di bukit Ungaran, menempati area seluas 10 hektar di perbukitan Gunung Medini. Terdiri atas hamparan perbukitan, persawahan, perkebunan vanili, stroberi, dan kolam pemancingan.

Bahkan, ada juga budidaya tanaman obat-obatan, buah-buahan, dan bunga, serta dilengkapi tempat persinggahan berupa joglo singgah dan joglo pandang. Tentu, semua berarsitektur khas Jawa, tepatnya Jawa Kuno.

Suasana alam pedesaan amat terasa saat saya memasuki area Kampoeng Djowo. Pengunjung disuguhi berbagai properti dan pernak-pernik khas Jawa: rumah Joglo Ampel, Joglo Djojokusuman, Pondok Ulik, lesung, sentir, andong, dan pendopo.

Salah satu joglo dinamakan Daleman Bagan. Pada zaman dahulu, joglo jenis rumah lanang ini merupakan Pendopo Kadipaten Mbagan, dekat Lasem, Rembang. Pendopo ini termasuk jenis rumah tadah loh, atau tempat kesuburan yang diyakini mendatangkan rezeki.

Kampoeng Djowo Sekatul punya ciri khas tersendiri. Bangunan-bangunan di area ini barang asli tempo dulu yang didatangkan dari tempat aslinya serta direkonstruksi sendiri oleh sang pengelola. Beberapa di antaranya: nDalem Saridin, didatangkan dari Pati. Joglo Saridin ini bangunan terbesar. Biasanya dipesan untuk acara seminar, diskusi, dan upacara pernikahan.

Tempat ini bisa menjadi oase peristirahatan bagi orang yang merindukan alam pedesaan Jawa: hamparan sawah yang luas, rumah pondok joglo, serta parit-parit yang mengalirkan air—menggambarkan suasana perkampungan Jawa tempo doeloe. Bangunan untuk kamar mandi pun terbuat dari batu kali dan kayu. Bagi pengunjung muslim juga disediakan mushala berarsitektur joglo.

Layaknya tempat wisata alam, Kampung Djowo juga menyediakan joglo pandang. Dari joglo ini, pengunjung bisa melihat hamparan perbukitan, persawahan, dan segala aktivitas petani di persawahan. Ada juga Rumah Pohon yang dapat menampung 20 orang. Bahkan, bagi pengunjung yang hobi memancing, disediakan juga area kolam pemancingan. Letaknya berdekatan dengan lokasi wisata air.

Bagi yang suka jalan-jalan sembari menghirup udara dingin, pengunjung juga bisa menikmati wisata agro. Ada kebun stroberi, durian, dan rambutan. Atau, bagi yang suka jogging, ada area jogging track: lari berkeliling di area perkebunan. Bahkan, pengunjung bisa sambil berkuda mengitari perbukitan kecil seraya melihat Gunung Medini dengan hamparan tehnya yang hijau.

Menurut Elly Rusmilawati, Humas Kampung Djowo Sekatul, tempat wisata yang dibuka untuk umum sejak 26 November 2005 ini dulu sehampar perkebunan cengkeh. Kemudian, oleh pemiliknya, KPH Herry Djojonegoro, dibangun sebagai tempat peristirahatan pribadi. Karena masyarakat luas antusias melihat, tempat itu kemudian dibuka untuk umum.

Menjadikan alam dan budaya Jawa sebagai sahabat merupakan tujuan didirikannya Kampung Djowo. “Tak heran, pesona alam dan nuansa Jawa menjadi kekhasan dan keunggulan tempat ini,” katanya.

Bagaimana mulanya? Alkisah, kecintaan KPH Herry Djojonegoro atas kebudayaan Jawa menimbulkan niat di hatinya untuk mendirikan wahana wisata ini. Herry Djojonegoro—yang bernama lengkap Kanjeng Pangeran Haryo Herry Setianto Djojonegoro ini—masih berdarah Keraton Kasunanan, Surakarta. “Kini suami KM Ayu Dinar Retno ini lebih banyak tinggal di kediamannya bersama keluarga di Srondol, Semarang,” kata Elly.

Kampung Djowo Sekatul tak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga wisata sejarah. Semua bangunan di kawasan ini didirikan sesuai pakem. “Pendopo Wana Keling misalnya, harus dibangun di tempat paling tinggi di antara bangunan lain. Sebab, fungsinya sebagai tempat untuk berdoa,” kata Elly.

Satu yang dianggap sakral di Kampung Djowo ini adalah Gamelan Mangkunegaran, peninggalan Sunan Kalijaga. Gamelan ini tidak terbuka untuk umum. Sebab, tidak sembarang orang boleh memainkannya. Pada waktu tertentu saja boleh dimainkan. “Bahkan Kanjeng pernah mengatakan, semua bangunan di sini masing-masing punya makna filosofi. Orang Jawa selalu menjaga keseimbangan dengan alam,” kata Elly lagi.

Bahkan, kata Elly pula, Kanjeng memerlukan waktu 10 tahun mengumpulkan semua koleksi bernuansa khas Jawa ini. “Kanjeng tidak mudah mengumpulkan semua bangunan kuno ini. Bahkan, Kanjeng kerap bertirakat agar semua ini bisa ditemukan,” katanya.

Bagi yang punya hobi menyantap kuliner khas Jawa, tidak usah khawatir. Kampung Djowo juga menyediakan bakaran gurami, kalper, bawal, klenyem, dan jongkong. Ada juga nasi tumpeng khas Kampung Djowo—nasi tumpeng dengan tambahan ikan asin, telur, lalapan, ayam bakar, dan bumbu gudangan. Semua ditata apik di atas tampah bambu, sehingga menambah kekhasan citarasa hidangan. Bahkan, saat menjamu tamu, para pramusajinya pun mengenakan pakaian adat khas Jawa: batik dan blangkon.

Berbagai koleksi fauna pun menjadi pelengkap di area wisata yang setiap minggu dihadiri sekitar 50-100 pengunjung ini. Baik dari dalam maupun luar kota. Salah satu koleksi unik dan mistis adalah Lele Putih, terletak di samping gamelan. Menurut pendiri, Lele Putih itu simbol pendirian Kerajaan Mataram yang berasal dari KPH Paku Buwono XIII. Beberapa koleksi lain: Ayam Jago bertanduk, Kebo Landhoh (Kebo Bule), Sapi, dan Kuda.

Untuk menambah kegiatan wisata berorientasi pendidikan, Kampoeng Djowo juga menawarkan wisata keluarga dan outbond, atau kegiatan luar ruang. Fasilitas yang disediakan antara lain: play ground dan camping ground, dilengkapi jembatan gonjang-ganjing sepanjang 60 meter. Juga flying fox setinggi 150 meter, jaring laba-laba, dan playground sarana bermain untuk anak. Bagi yang memerlukan jasa training, pihak pengelola wisata siap menyediakan jasa trainer outbond terlatih.

Bagi rombongan yang hadir tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar. Sebab, wisata resto pun tersedia di area wisata ini. Selain itu, pengunjung, terutama yang berpasangan, tidak diperkenankan menginap. “Selama ini, yang diperbolehkan menginap adalah keluarga. Atau pengunjung dengan rombongan besar,” kata Shofi, staf bagian informasi.

Ada catatan, beberapa tokoh besar pernah berkunjung di tempat ini. Salah satunya, KH Abdurrahman Wahid, rekan KPH Herry Djojonegoro. Gus Dur berkunjung saat menghadiri perayaan ulang tahun pemilik bersama KPH Paku Buwono XIII.

Tak heran, pengunjung yang pertama kali merasakan keindahan nuansa kawasan ini akan berdecak kagum dan mengucap puji, seperti halnya Paku Buwono XIII yang menuliskan kesan saat berkunjung ke tempat ini, tepatnya 10 Oktober 2007. Antara lain, tentang suasana rumah makannya yang alami. Juga tentang menunya yang khas dan nikmat disantap.

Seperti juga Agus S, asal Semarang, saat berkunjung kedua kalinya di Kampung Djowo Sekatul ini. Ia menyatakan rindu suasana pedesaan yang menurutnya tidak ditemukan di kota tempat tinggalnya. “Kampung Djowo ini unik. Selain tempatnya asyik, banyak koleksi barang-barang mahal yang asli,” katanya. Luar biasa! n

Kutipan:
Kanjeng Pangeran Haryo perlu waktu 10 tahun mengumpulkan semua koleksi bernuansa khas Jawa ini.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae