Jumat, 29 Agustus 2008

Ayat-ayat Cinta & Tuhan sebagai Komoditas

A. Qorib Hidayatullah*
http://indonimut.blogspot.com/

Stok tema soal cinta tak bakal habis diulas. Tema yang satu ini memiliki daya aktual kuat yang didesain khusus mampu berkompromi dengan setiap limit waktu dan ruang. Sifat kekekalan cinta memberi peninggalan ‘rasa’ yang bersemayam di lubuk hati terdalam. Tak dinafi’kan, rasa mencintai merupakan fitrah alamiah tiap-tiap orang.

Kelenturan rasa cinta yang kerap menjadi ‘bunglon’ atas apapun, menyeretnya berubah ‘barang’ dagangan yang bebas dikonsumsi ramai-ramai oleh publik. Kiranya betul bila penyanyi tersohor tanah air ini mengalegori ‘cinta tak kenal logika’, menyebabkan tema cinta mudah menghipnotis para penghambanya. Tema cinta berhasil mengebiri kecanggihan rasio takluk akan buaian romantisme alpa. Tema cinta kini telah dikosmetika secantik mungkin menjadi budaya massa.

Tak dapat ditampik bila para penghamba cinta sekaligus penjilat kapital, tak ambil pusing untuk menyiasati komoditasnya laku keras di pasar, cukup dibumbui dengan kekuatan rasa cinta. Misalnya Habiburrahman El-Shirazy, lewat novel Ayat-Ayat Cinta-nya sejak 2004 hingga akhir 2007 mencapai rating penjualan 400.000 eksemplar. Novel ini mengalahkan angka penjualan karya Asma Nadia (Catatan Hati Seorang Istri), Langit Kresna Hariadi (Gajah Mada), Muammar Emka (Jakarta Undercover), Andrea Hirata (Laskar Pelangi dan Edensor). Bayangkan, saban sebulan alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu menerima royalti sekitar Rp 100 juta. Gila! Tak puas dengan itu, tangan serakah kapital yang lain akhirnya menggubah novel tersebut menjadi film. Film Ayat-ayat Cinta (AAC), yang diledakkan pada pengujung Februari silam.

Film garapan sutradara Hanung Bramantyo itu mencetak fenomena terbaru industri perfilman Indonesia. Dalam pekan pertama pemutarannya di bioskop, AAC mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Disinyalir Harian Kompas (02/03/2008), Manoj Punjabi, produser AAC, memberi kepastian bahwa di gedung-gedung bioskop yang memutar film itu serentak sejak 28 Februari 2008. Pada saat itupun, gedung-gedung bioskop dijubeli penonton mengular hingga kapasitas tempat duduk terisi di atas 95 persen.

Di samping film itu fenomenal, juga memberi pembuktian kesuksesannya yang ditakdirkan sama seperti capaian keberhasilan novel yang mengeruhinya. Ternyata, tenunan sebuah dongeng cinta nuansa religi —yang mengundang derai air mata sehabis menontonnya— mampu menyaingi film berkisah horor serta roman ABG. Selera masyarakat yang keranjingan akan cerita cinta religi gesit dibidik pemain kapital guna meraup keuntungan besar. Untuk tayangan perdana, MD Pictures yang dipimpin Manoj menggandakan pita film itu hingga 100 copy, sebuah angka fantastis sekaliber film nasional. Rata-rata film Indonesia lazim hanya dicetak berkisar 10-20 copy. Bahkan film-film utama Hollywood pun paling banyak dicetak 65-70 copy.

Kesuksesan besar AAC yang mendulang apresiasi hangat dari masyarakat, tak melunasi rasa misteri penasaran akan kisah cinta yang ditawarkan film tersebut. Dongeng kisah cinta klasik yang menjadi nyawa film itu kerapkali membikin diri hendak mual. Alur cinta yang sangat menyehari dan jauh panggang dari api terjadi pada diri seseorang, semakin memperjelas hal klise film garapan sutradara sekaliber Hanung Bramantyo. Hanung kentara betul menyengaja diri siap dicaci-maki perkara mempertaruhkan seorang lelaki yang dicintai empat wanita dan ia harus menentukan pilihannya. Di lanskap inilah kecerdikan Hanung dapat dibilang berhasil mengibuli penonton. Sebuah film yang mampu menyedot penasaran ibu-ibu anggota pengajian.

Lelaki itu adalah Fahri bin Abdillah (diperankan Fedi Nuril), seorang mahasiswa S-2 asal Indonesia yang kuliah di Universitas al-Azhar, Cairo, Mesir. Ia anak seorang penjual tapai yang polos, sederhana dan sangat taat beragama. Perihal jatuh cinta, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam hidupnya dan pacaran adalah sesuatu yang dilarang menurut keyakinan agamanya.

Proses pemanjaan pun terjadi, buru-buru empat wanita malah jatuh cinta kepada Fahri. Mereka adalah Nurul (Melanie Putria), mahasiswa dari Indonesia yang menjadi teman dekat Fahri di kampus. Kemudian ada Maria Girgis (Carrisa Puteri), gadis Mesir tetangga se-apartemen (Flat) dan sekaligus sahabat dekat Fahri, beragama Kristen Koptik, tetapi mempelajari serta mengagumi al-Qur’an. Sosok ketiga adalah Noura (Zaskia Adya Mecca), seorang perempuan Mesir yang terpisah dari orangtuanya dan jatuh ke tangan seorang penjahat (Bahadur) dan suatu hari ditolong Fahri. Terakhir adalah Aisha (Rianti Cartwright), perempuan berdarah Jerman-Turki yang terkesan saat bertemu Fahri kali pertama di sebuah kereta api.

Sementereng apapun film itu, selera pos-modernisme mengajarkan boleh mencicipinya secara bebas. Kalau hasil mencicipi dirasa tak enak, selera pos-modern absah mencemo’oh ataupun memaki habis film tersebut. Misalkan adegan saat Maria mendaras surat Maryam (al-Qur’an) di sebuah bus dengan aksentuasi nada subal. Ditambah saat Fahri mengaji yang dihaturkan kepada gurunya (Syekh Usman), kentara sekali suaranya yang tak asli. Cacat kecil seperti ini mengganggu kenikmatan penonton menonton film yang batal shooting di Mesir karena terbentur biaya rumah produksi lokal yang mahal (mencapai Rp 15 miliar).

Yang paling menarik diamati di balik keberhasilan film bertemakan populer-religi, semisal AAC, menandakan bahwa masyarakat Indonesia kini pada suka —meminjam judul esai Danarto dalam Horison Esai Indonesia, Kitab 2—, “Menjual Tuhan dengan Harga Murah”. Wujud linearitas selera filmis masyarakat Indonesia yang menjadikan Tuhan sebagai komoditas. Sifat mematung-bisunya Tuhan dijadikan lahan eksploitasi tangan serakah kapital guna meraup laba besar. Tuhan tak banyak berontak dalam hal ini…

*)Penikmat sastra, kerani Komunitas Sandal Jepit.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae